Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kudeta Myanmar, Hukuman Penjara Aung San Suu Kyi Ditambah 3 Tahun Lagi

Kompas.com - 29/09/2022, 15:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Kabar terkini dari kudeta Myanmar, hukuman penjara untuk pemimpin terguling Aung San Suu Kyi (77) ditambah tiga tahun lagi oleh junta militer pada Kamis (29/9/2022).

Militer Myanmar juga memenjarakan seorang ekonom Australia bernama Sean Turnell, menurut sumber yang mengetahui kasus tersebut kepada AFP.

Ditahan sejak kudeta Myanmar tahun lalu, Suu Kyi dinyatakan bersalah atas korupsi dan sejumlah tuduhan lainnya oleh pengadilan junta tertutup. Ia sebelumnya divonis 17 tahun penjara.

Baca juga: Dipenjara Berbulan-bulan, Aung San Suu Kyi Dikembalikan ke Tahanan Rumah, Asalkan…

Dia dan Turnell ditahan sejak kudeta Myanmar pada Februari 2021 ketika militer menggulingkan pemerintahan Suu Kyi. Turnell adalah penasihat Suu Kyi.

"Tuan Sean Turnell, Daw Aung San Suu Kyi, dan tiga lainnya masing-masing dijatuhi hukuman tiga tahun penjara berdasarkan Undang-Undang Rahasia Negara," kata sumber itu kepada AFP, seraya menambahkan bahwa Suu Kyi akan mengajukan banding atas putusannya.

Sumber itu menambahkan bahwa kasus terpisah terhadap Turnell di bawah undang-undang imigrasi negara itu sedang berlangsung.

Penangkapan Turnell tahun lalu memicu amarah. Para diplomat Australia melobi negara-negara tetangga regional Myanmar untuk membantu kasus tersebut.

Pria berusia 76 tahun itu berada di tengah wawancara telepon dengan BBC ketika dia ditahan setelah kudeta Myanmar 2021.

"Saya baru saja ditahan saat ini, dan mungkin didakwa dengan sesuatu, saya tidak tahu apa itu, bisa apa saja tentunya," kata Turnell kepada BBC saat itu.

Baca juga:

Pada Agustus 2022, Turnell mengaku tidak bersalah dalam pelanggaran undang-undang rahasia resmi era kolonial selama persidangannya di pengadilan rahasia junta di ibu kota Naypyidaw, yang tidak dapat diakses oleh wartawan.

Rincian yang tepat dari dugaan pelanggaran Turnell belum dipublikasikan, tetapi televisi pemerintah melaporkan bahwa dia memiliki akses ke informasi keuangan rahasia negara dan sempat mencoba melarikan diri dari Myanmar.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan tahun lalu dan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Sejak kudeta Myanmar 2021, lebih dari 2.200 orang tewas dan 15.000 ditangkap dalam tindakan keras militer terhadap pengunjuk rasa, menurut kelompok pemantau lokal.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Dinyatakan Bersalah atas Kasus Korupsi, Dihukum 5 Tahun Penjara

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com