China hanya meminjamkan panda ke kebun binatang asing yang biasanya harus mengembalikan keturunan apa pun dalam beberapa tahun, setelah kelahiran mereka untuk bergabung dengan program pelestarian negara itu.
Tetapi Taiwan diberikan pengecualian, sebagai bagian dari serangan pesona singkat yang diluncurkan China pada akhir 2000-an, dan sepenuhnya dianugerahi Tuan Tuan dan Yuan Yuan dan berapapun keturunan yang mereka miliki.
Dokter hewan pertama kali melihat Tuan Tuan (18 tahun), sakit pada Agustus ketika dia mulai menderita kejang dan tampak semakin goyah dan lesu.
Pemindaian selanjutnya menunjukkan dia memiliki lesi otak dan dia diberi obat anti-kejang.
Awal pekan ini Kebun Binatang Taipei mengatakan mereka mencurigai Tuan Tuan menderita tumor otak dan dia dipindahkan ke perawatan paliatif.
Baca juga: 2 Kantor Polisi Ilegal China Muncul di Belanda, Ada Juga di Puluhan Negara Lain
Beijing telah lama menerapkan “diplomasi panda” dan pemberian Tuan Tuan dan Yuan Yuan adalah langkah yang dilihat sebagai bentuk dukungan untuk kepresidenan pemimpin yang bersahabat dengan Beijing saat itu, Ma Ying-jeou.
China memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan telah berjanji untuk suatu hari membawa pulau demokrasi yang diperintah sendiri itu kembali, dengan paksa jika perlu.
Hubungan keduanya menurun pada 2016 ketika Presiden Tsai Ing-wen terpilih.
Beijing tidak menyukai Tsai karena dia memandang Taiwan sebagai negara yang sudah berdaulat dan bukan bagian dari 'satu China'.
Di bawah Presiden Xi Jinping, Beijing sejak itu meningkatkan tekanan ekonomi, militer dan diplomatik atas Taiwan.