Penulis: DW Indonesia
ROTTERDAM, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Belanda mengatakan pada hari Rabu (26/10/2022) bahwa mereka sedang menyelidiki laporan bahwa China mengoperasikan dua kantor polisi ilegal di Belanda.
"Kami sekarang sedang menyelidiki sebagai kementerian apa yang terjadi dengan kantor-kantor itu, dan kalau kami memiliki lebih banyak informasi tentang hal itu, kami dapat menentukan tindakan yang tepat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Belanda Maxime Hovenkamp.
"Yang benar adalah bahwa pemerintah China tidak pernah memberitahu kami tentang kantor-kantor itu melalui jalur diplomatik, sehingga membuatnya ilegal," tambahnya.
Baca juga: China Dirikan Kantor Polisi di Luar Negeri, Apa Tujuannya?
Menurut laporan stasiun siaran RTL Nieuws dan platform jurnalisme investigasi Follow the Money yang diterbitkan hari Selasa (25/10/2022), ada indikasi bahwa kantor-kantor itu digunakan untuk "menekan para pembangkang China di Belanda."
Laporan itu menyebutkan, kantor-kantor itu juga menawarkan layanan warga, seperti pembaruan SIM China atau perubahan status perkawinan.
Seorang pembangkang China yang telah menerima suaka di Belanda mengatakan kepada RTL Nieuws dan Follow the Money, dia telah dipanggil untuk menghadap oleh kantor polisi China di Rotterdam.
Dia juga melaporkan telah menerima panggilan telepon dan pesan teks yang mengancam dari nomor yang tidak dikenal, dan mengatakan bahwa ancaman bom telah dibuat atas namanya.
Tegenstanders onder druk zetten, eigen mensen in de Nederlandse politiek manoeuvreren en nog meer. Het zijn de werkzaamheden van ten minste twee illegale Chinese politiebureau’s die in ons land zijn gestationeerd.
? Ook als korte versie. https://t.co/4RxaxbWSvT
— Follow the Money (@FTM_nl) October 25, 2022
Menurut laporan itu, kantor polisi China di Rotterdam dibuka oleh kepolisian di prefektur Lishui di provinsi Zhejiang, yang terletak tepat di selatan Shanghai, sedangkan satu kantor polisi di Amsterdam dioperasikan dari kota Fuzhou, yang terletak di provinsi Fujian. Dua wilayah pesisir timur itu merupakan sumber utama emigrasi China ke Eropa.
RTL Nieuws dan Follow the Money mengatakan bahwa mereka telah menerima e-mail dari kedutaan besar China di Amsterdam yang mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui keberadaan dua kantor kepolisian di luar negeri itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.