KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Di usianya yang mendekati satu abad, Mahathir Mohamad masih menunjukan gairah politik.
Politisi kawakan berusia 97 tahun itu memutuskan kembali maju sebagai anggota parlemen Malaysia mewakili daerah pemilihan (dapil) Langkawi.
Sempat menyatakan akan pensiun untuk kali kedua dari dunia politik setelah mengalami gangguan jantung awal tahun ini, Mahathir mengubah keputusannya.
Baca juga: Berusia 97 Tahun, Mahathir Mohamad Akan Mencalonkan Diri Lagi sebagai Anggota Parlemen Malaysia
Akankah Mahathir kembali diberi kepercayaan oleh pemilih Malaysia?
Berbeda dengan empat tahun lalu ketika memimpin Pakatan Harapan meraih kemenangan mengejutkan pada pemilu Malaysia Mei 2018, pamor politik Mahathir kali ini meredup.
Walau masih disegani dan dihormati sebagai sosok yang memodernisasi "Negeri Jiran”, banyak pemilih yang kerap menyalahkannya sebagai biang kerok kolapsnya koalisi Pakatan Harapan yang memimpin Malaysia selama 22 bulan.
Pendukung Pakatan Harapan mengkritik pedas keengganan Mahathir menyerahkan kekuasaan kepada Anwar Ibrahim seperti yang telah disepakati.
Keputusannya mengundurkan diri secara mendadak juga dinilai sebagai blunder politik yang memicu krisis politik berkepanjangan dan membuka jalan kembalinya partai UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu) ke pucuk kekuasaan.
Alhasil, popularitas Mahathir anjlok terutama di mata pemilih Tionghoa Malaysia dan perkotaan yang loyal terhadap Pakatan Harapan.
Mahathir yang terkenal dengan kebijakan bumiputeranya mencoba merebut kembali hati suku Melayu yang mendapatkan banyak keistimewaan ketika dia memimpin Malaysia dari 1981 hingga 2003.
Namun, pemilih Melayu tidak lagi sepenuhnya mempercayainya setelah dia memimpin koalisi multi-etnik Pakatan yang kerap dicurigai akan mencabut hak-hak khusus suku mayoritas Malaysia itu.
Suku Melayu meledek dia disandera oleh Partai Aksi Demokratik (DAP) yang identik dengan suku Tionghoa Malaysia.
Faktor umur dan regenerasi politik juga menjadi pertimbangan pemilih. Tidak sedikit yang mempertanyakan keputusan suami Siti Hasmah itu untuk kembali maju.
Pemilih muda terutama menginginkan Mahathir menyerahkan tongkat estafet kepada generasi politisi yang lebih muda.
Baca juga: Mahathir: Malaysia Harus Klaim Kepulauan Riau dan Singapura