Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Mohammad Jadi Caleg di Usia 97 Tahun: Selamatkan Negara dari Pemerintahan UMNO

Kompas.com - 14/10/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Asia One

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memutuskan untuk kembali mengikuti pemilihan umum (pemilu) Malaysia sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari dapil Langkawi.

Politikus berjuluk Dr M tersebut mengumumkan keputusannya untuk kembali nyaleg dalam konferensi pers pada Rabu (12/10/2022).

Namun, Mahathir tidak memerinci apakah dia akan kembali menjadi Perdana Menteri Malaysia jika aliansi politiknya menang dalam pemilu Malaysia yang sedianya digelar bulan depan.

Baca juga: Berusia 97 Tahun, Mahathir Mohamad Akan Mencalonkan Diri Lagi sebagai Anggota Parlemen Malaysia

“Kami belum memutuskan siapa yang akan menjadi perdana menteri karena calon perdana menteri hanya relevan jika kami menang,” kata Mahathir dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir Guardian pada Rabu (12/10/2022).

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob membubarkan parlemen pada Senin (10/10/2022) untuk mempercepat pemilu.

Dia disebut menyerah pada tekanan dari partainya, yakni Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), di tengah perseteruan dengan para sekutu di dalam koalisi yang berkuasa.

Komisi Pemilihan Malaysia bakal menggelar rapat pada 20 Oktober untuk menentukan tanggal pemungutan suara.

Baca juga: Mahathir Mohamad Akhirnya Keluar dari Rumah Sakit Pasca Dirawat karena Covid-19

Mahathir mengkritik UMNO karena pembubaran parlemen merupakan upaya yang diduga untuk menghapus kasus korupsi yang dihadapi presiden partai Ahmad Zahid Hamidi dan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Mahathir mengatakan, tujuan utama mereka saat ini untuk mengalahkan UMNO. Dia juga terbuka untuk bekerja dengan pihak lain yang berada pada kubu yang sama, sebagaimana dilansir Asia One.

“Siapa mereka, saya tidak bisa katakan, tapi kami bersedia bekerja sama jika mereka ingin menyelamatkan negara ini dari pemerintahan UMNO,” ujar Mahathir.

Baca juga: Mahathir Mohamad Positif Covid-19, Dibawa ke Rumah Sakit

Pimpin koalisi baru

Keputusan Mahathir untuk kembali jadi caleg kali ini adalah langkahnya yang ke-11 dalam pemilu Malaysia.

Sepanjang sejarah, Mahathir hanya kalah sekali, lebih dari setengah abad yang lalu pada 1969, dengan selisih kurang dari 1.000 suara.

Dia memecahkan rekor sebagai Perdana Menteri Malaysia dengan masa jabatan terlama, yakni selama 22 tahun hingga pensiun pada 2003 dengan memimpin gerbong UMNO.

Pada 2016, Mahathir terinspirasi untuk kembali ke politik setelah korupsi bersar-besaran skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang mencatut nama Najib Razak.

Baca juga: Saksi Kasus Korupsi Sebut Mahathir Mohamad Terima Donasi Politik Rp 8,7 M

Mahathir lantas membentuk koalisi Pakatan Harapan (PH) dan memenangi pemilu pada 2018, membuatnya menjabat kembali sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Namun, Mahathir mundur pada 2020 ketika partainya, Bersatu, menghasut kudeta internal yang membuat UMNO kembali ke struktur kekuasaan untuk mendirikan pemerintahan nasionalis Melayu.

Kini, Mahathir mendirikan koalisi Gerakan Tanah Air yang beranggotakan partai-partai pro-Melayu, dipimpin oleh Partai Pejuang Tanah Air.

Gerakan Tanah Air masih perlu mendapat persetujuan dari Panitera Masyarakat untuk mengikuti pemilu sebagai koalisi formal.

Baca juga: Mahathir: Malaysia Harus Klaim Kepulauan Riau dan Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com