Jika berkendara ke selatan menuju garis depan Zaporizhzhia, jalanan akan tampak kosong.
Hanya sedikit orang yang berjalan di pinggir jalan.
Sebuah mobil atau kendaraan militer kadang-kadang melaju kencang. Tidak ada yang pergi untuk berkendara santai di sekitar sini.
Baca juga: Polandia Bagikan Pil Antiradiasi ke Seluruh Negeri Antisipasi Bencana Nuklir Perang Rusia-Ukraina
Lalu, aktivitas yang banyak terlihat adalah pos pemeriksaan militer.
Pasukan Ukraina menggunakannya untuk mengontrol siapa yang melewati, dan mencari tahu siapa yang datang dari arah wilayah yang diduduki Rusia.
Setelah pengawalan militer, BBC bertemu dengan jalan yang lurus dan terbuka.
Setengah jam kemudian BBC tiba di Desa Komyshuvakha, sebuah pemukiman kecil di pedalaman Ukraina.
Beberapa bangunan rusak memeluk jalan raya yang lebar dan lurus.
Baca juga: Ukraina Minta Keanggotaan NATO Jalur Cepat Setelah Rusia Caplok 4 Wilayah
Sebagian besar jendela ditutup. Sore musim gugur kali ini terlihat hampir sunyi.
Jika terus mengemudi sejauh 11 mil, BBC akan menemui pos pemeriksaan Rusia. Sebuah wilayah yang sekarang dilihat Moskwa sebagai "perbatasan" barunya dengan Ukraina.
Meskipun ibu kota wilayah itu tetap berada di bawah kendali Ukraina, pasukan Rusia menguasai sebagian besar wilayah Zaporizhzhia.
Pengumuman pencaplokan merupakan kelanjutan dari upaya mereka untuk membuat kehadirannya tampak adil.
Bagi mereka yang BBC temui di Komyshuvakha, sepertinya tidak ada yang adil.
Baca juga: Rusia Veto Resolusi PBB yang Kutuk Pencaplokan Ukraina, Tak Dapat Dukungan China dan India
Salah satunya adalah Liubov Smirnova. Sambil menangis, dia membawa BBC ke reruntuhan bangunan terbakar yang dulunya adalah rumahnya.
Rumah itu terkena rudal pada Mei lalu.