Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kematian Mahsa Amini, Muncul Desakan Diakhirinya Wajib Berjilbab di Iran

Kompas.com - 26/09/2022, 17:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com – Buntut kematian Mahsa Amini, kini muncul desakan diakhirinya wajib berjilbab di Iran. Seruan itu bukan hanya datang dari para demonstran yang turun ke jalan-jalan.

Partai reformis utama Iran pada Sabtu (24/9/2022) turut menyerukan diakhirinya aturan berpakaian Islami wajib bagi perempuan yang berlaku sejak 1983.

Seruan ini disampaikan Serikat Partai Rakyat Iran Islam setelah terjadinya protes-protes selama delapan malam berturut-turut terkait kematian Mahsa Amini (22) sehabis ditahan oleh polisi moral Iran.

Baca juga: Kronologi Demo Kematian Mahsa Amini di Iran, 8 Malam Berturut-turut, 50 Orang Tewas

Serikat Partai Rakyat Iran Islam juga menyerukan pembubaran polisi moral.

Partai itu dimpimin oleh mantan pembantu Presiden Mohammad Khatami yang mengawasi cairnya hubungan dengan Barat antara tahun 1997 dan 2005.

Sebagaimana dilansir dari Kantor berita AFP, Serikat Partai Rakyat Iran Islam meminta pihak berwenang untuk mempersiapkan elemen hukum yang diperlukan untuk mencabu undang-undang tentang wajib jilban.

Partai yang sah tetapi tak memegang kekuasaan itu mengatakan Pemerintah Iran harus mengumumkan diakhirinya secara resmi kegiatan polisi moralitas dan mengizinkan demonstrasi damai.

Baca juga:

Mereka menyebut, sebuah "komisi imparsial" harus dibentuk untuk menyelidiki kematian Mahsa Amini dan menyerukan segera dibebaskannya orang-orang yang baru-baru ini ditahan.

Sedikitnya 35 orang tewas dan ratusan terluka dalam protes yang meletus setelah kematian Mahsa Amini, menurut angka resmi dari Pemerintah Iran.

Sementara, ratusan orang lainnya telah ditangkap, termasuk jurnalis dan aktivis reformis serta demonstran.

Di bawah undang-undang yang diadopsi pada 1983, empat tahun setelah revolusi Islam Iran, semua wanita, apapun keyakinan atau kebangsaannya harus "menyembunyikan" rambut dengan jilbab di depan umum dan mengenakan celana longgar di bawah baju mantel mereka.

Aturan tersebut telah banyak diabaikan selama beberapa dekade, terutama di kota-kota besar, tetapi ada tindakan keras berkala.

Baca juga: Demo Kematian Mahsa Amini di Iran Tewaskan 36 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com