MOSKWA, KOMPAS.com - Otoritas Rusia pada Minggu (25/9/2022) berjanji memperbaiki kesalahan dalam pemanggilan pasukan untuk perang di Ukraina.
Beberapa kesalahan terjadi ketika pelajar, orang tua, atau orang sakit dipanggil untuk bertugas, sehingga memicu amarah publik.
Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial pada Rabu (21/9/2022), dia mengatakan bahwa hanya orang-orang dengan keterampilan relevan atau pengalaman militer yang akan dipanggil.
Baca juga: Perang di Ukraina Makin Jadi, Putin Umumkan Mobilisasi Parsial Rusia, Pertama Sejak PD II
Namun, banyak orang marah setelah melihat pihak berwenang memanggil orang-orang yang tidak layak untuk bertugas, dan kadang tidak masuk akal.
Otoritas di di wilayah Volgograd misalnya, yang memanggil seorang mantan staf militer penderita diabetes berusia 63 tahun ke kamp pelatihan, meskipun memiliki masalah kesehatan dan otak yang buruk.
Pria berusia 63 tahun itu lalu kembali ke rumah pada Jumat (23/9/2022) malam, menurut kantor berita negara Rusia RIA Novosti.
Di wilayah yang sama, direktur sekolah berusia 58 tahun bernama Alexander Faltin menerima perintah panggilan meskipun tidak memiliki pengalaman militer.
Putrinya mengunggah video pemanggilan itu di media sosial dan menjadi viral. Faltin diizinkan pulang setelah dokumennya ditinjau, menurut RIA.
Baca juga:
Ketua majelis tinggi Rusia Valentina Matviyenko meminta semua gubernur--yang mengawasi jalannya mobilisasi parsial--untuk menghindari kesalahan.
Pengakuan pada Minggu (25/9/2022) tersebut jarang terjadi sebelumnya.
"Kasus mobilisasi yang salah... memprovokasi reaksi sengit di masyarakat, dan memang demikian," kata Matviyenko di Telegram, dikutip dari kantor berita AFP.
"Beberapa orang berasumsi bahwa menyerahkan laporan mereka (kepada atasan) dengan cepat lebih penting daripada memenuhi misi penting ini dengan benar," tambahnya.
"Ini tidak dapat diterima... Pastikan bahwa mobilisasi parsial dilakukan dengan memenuhi kriteria. Dan tanpa satu kesalahan pun!"
Gubernur wilayah Leningrad, Alexander Drozdenko, mengatakan kepada kepala distrik setempat untuk mengendalikan protes penduduk dan menangani setiap kasus, menurut pernyataan di situs web pemerintahannya pada Minggu (25/9/2022).
Adapun Gubernur wilayah Vladimir yaitu Vladimir Avdeev pada Sabtu (24/9/2022) mengatakan, "Siapa pun yang dimobilisasi karena kesalahan akan dipulangkan ke rumah."
Baca juga: Apa Itu Mobilisasi Parsial Rusia dan Dampaknya di Perang Ukraina?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.