Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Salah Panggil Orang Tua dan Penderita Diabetes untuk Perang di Ukraina

Kompas.com - 26/09/2022, 14:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Otoritas Rusia pada Minggu (25/9/2022) berjanji memperbaiki kesalahan dalam pemanggilan pasukan untuk perang di Ukraina.

Beberapa kesalahan terjadi ketika pelajar, orang tua, atau orang sakit dipanggil untuk bertugas, sehingga memicu amarah publik.

Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial pada Rabu (21/9/2022), dia mengatakan bahwa hanya orang-orang dengan keterampilan relevan atau pengalaman militer yang akan dipanggil.

Baca juga: Perang di Ukraina Makin Jadi, Putin Umumkan Mobilisasi Parsial Rusia, Pertama Sejak PD II

Namun, banyak orang marah setelah melihat pihak berwenang memanggil orang-orang yang tidak layak untuk bertugas, dan kadang tidak masuk akal.

Otoritas di di wilayah Volgograd misalnya, yang memanggil seorang mantan staf militer penderita diabetes berusia 63 tahun ke kamp pelatihan, meskipun memiliki masalah kesehatan dan otak yang buruk.

Pria berusia 63 tahun itu lalu kembali ke rumah pada Jumat (23/9/2022) malam, menurut kantor berita negara Rusia RIA Novosti.

Di wilayah yang sama, direktur sekolah berusia 58 tahun bernama Alexander Faltin menerima perintah panggilan meskipun tidak memiliki pengalaman militer.

Putrinya mengunggah video pemanggilan itu di media sosial dan menjadi viral. Faltin diizinkan pulang setelah dokumennya ditinjau, menurut RIA.

Baca juga:

Pengakuan langka

Ketua majelis tinggi Rusia Valentina Matviyenko meminta semua gubernur--yang mengawasi jalannya mobilisasi parsial--untuk menghindari kesalahan.

Pengakuan pada Minggu (25/9/2022) tersebut jarang terjadi sebelumnya.

"Kasus mobilisasi yang salah... memprovokasi reaksi sengit di masyarakat, dan memang demikian," kata Matviyenko di Telegram, dikutip dari kantor berita AFP.

"Beberapa orang berasumsi bahwa menyerahkan laporan mereka (kepada atasan) dengan cepat lebih penting daripada memenuhi misi penting ini dengan benar," tambahnya.

"Ini tidak dapat diterima... Pastikan bahwa mobilisasi parsial dilakukan dengan memenuhi kriteria. Dan tanpa satu kesalahan pun!"

Gubernur wilayah Leningrad, Alexander Drozdenko, mengatakan kepada kepala distrik setempat untuk mengendalikan protes penduduk dan menangani setiap kasus, menurut pernyataan di situs web pemerintahannya pada Minggu (25/9/2022).

Adapun Gubernur wilayah Vladimir yaitu Vladimir Avdeev pada Sabtu (24/9/2022) mengatakan, "Siapa pun yang dimobilisasi karena kesalahan akan dipulangkan ke rumah."

Baca juga: Apa Itu Mobilisasi Parsial Rusia dan Dampaknya di Perang Ukraina?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com