Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Tugas Raja Charles III Setelah Gantikan Ratu Elizabeth II?

Kompas.com - 11/09/2022, 17:29 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Raja Charles III telah menggantikan ibundanya, Ratu Elizabeth II, yang wafat di Kastil Balmoral pada usia 96 tahun.

Pada Juni lalu, Ratu merayakan Tahkta ke-70 tahun dan menjadi Ratu yang paling lama berkuasa dalam sejarah Inggris.

Pada saat Ratu meninggal, takhta langsung diserahkan ke penerusnya, yakni Charles yang sebelumnya bergelar Pangeran Wales.

Baca juga: Raja Charles III Berkuasa, Akan seperti Apa Kerajaan Inggris Nantinya?

Charles secara resmi ditetapkan sebagai Raja pada Sabtu (10/9/2022) di Istana St James's di London di depan Badan Penobatan, Accession Council.

Apa tugas Raja?

Raja adalah kepala negara Britania Raya. Namun kekuatannya hanya simbolis dan tetap netral secara politik.

Perdana menteri biasanya bertemu dengan Raja setiap Rabu di Istana Buckingham untuk mendapatkan penjelasan tentang isu di pemerintahan.

Pertemuan ini tidak resmi dan tidak ada catatan apa yang dibicarakan.

Raja juga merupakan anggota dalam sejumlah fungsi parlementer.

Berikut ini sejumlah tugas Raja Charles III:

1. Mengangkat pemerintahan

Pemimpin partai yang menang dalam pemilu biasanya dipanggil ke Istana Buckingham dan diminta untuk secara resmi membentuk pemerintahan.

Raja juga secara resmi membubarkan pemerintahan sebelum pemilu.

Baca juga: Raja Charles III Diangkat Sebagai Kepala Negara Australia dan Selandia Baru

2. Upacara pembukaan parlemen dengan pidato Raja

Raja akan memulai sesi Parlemen dengan upacara pembukaan resmi.

Dia akan menetapkan rencana pemerintah dalam pidato di depan parlemen.

3. Persetujuan Kerajaan

Ketika sebuah undang-undang disahkan melalui Parlemen, harus secara resmi disetujui oleh Raja untuk menjadi undang-undang.

Terakhir kali Persetujuan Kerajaan ditolak adalah pada tahun 1708.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com