Nair mengatakan, perempuan yang mencoba simulator haid ini didapati "tidak merasakan apa-apa".
Sementara para pria, termasuk dirinya, berteriak-teriak, dan membuat semua yang menonton tertawa.
Penyelenggara aksi mengatakan bahwa simulator haid memicu diskusi terbuka di kampus-kampus distrik Ernakulam.
Beberapa mahasiswa yang mencoba simulator ini di sebuah kampus mengatakan mereka hampir tidak bisa menahan rasa sakitnya.
"Mereka langsung bereaksi, mengatakan, 'matikan alat ini!'," kata Zeenath KS, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam aksi ini kepada BBC.
Dr Akhil Manuel, sekretaris cabang IMA sekaligus koordinator kampanye Cup of Life, menyebut Itu adalah reaksi yang cukup umum.
"Perempuan masih bertahan pada [level] sembilan, sementara para pria kesulitan untuk melewati level empat, meskipun simulator ini hanya menstransmisikan 10 persen dari rasa sakit yang sesungguhnya," jelas dia.
Baca juga: India Rilis Kapal Induk Buatan Lokal Pertama, Salah Satu yang Terbesar di Dunia
Sunny mengatakan, bahwa simulator haid ini membantu pria memahami bagaimana menderitanya mengalami rasa sakit yang parah selama bertahun-tahun.
"Bagi mereka, ini sebuah mesin yang bisa dihentikan. Tapi bagi kami [perempuan], tidak bisa," ucap dia.
Ini bukanlah pertama kali pengalaman simulator haid yang bisa dicoba pria India sampai menjerit-jerit.
Pada tahun lalu, dua organisasi nirlaba menggunakan alat tersebut pada karnaval bertajuk haid di India utara.
Sejak itu, mereka menggunakannya di ruang diskusi agar lebih dikenal orang, khususnya pria dengan menstruasi.
"Simulator ini hanya sebuah cantolan untuk memecah kebekuan, dan membantu orang untuk terlibat dalam percakapan [tentang haid]," kata Dr Manuel.
Gagasan penggunaan simulator haid oleh pria juga telah dilakukan di negara lain.
Pada Juli lalu, sebuah perusahaan produk menstruasi, Somedays, mendorong pria untuk menggunakan simulator sebagai latihan untuk membangun empati. Video Tiktok yang ditampilkan kegiatan ini telah ditonton jutaan kali.