Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI Sukses Bekerja di Amerika walau di Luar Bidang Studinya

Kompas.com - 06/09/2022, 10:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Utami Hussin/VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ada banyak alasan sarjana bekerja di luar bidang yang ditekuninya semasa di bangku kuliah. Mengapa ini terjadi dan bagaimana kisah pengalaman diaspora Indonesia di Amerika meniti karier sehingga sukses bekerja di luar bidang ilmunya?

Dalam sebuah acara dialog di Universitas Sumatra Utara Oktober lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menyatakan bahwa sarjana Indonesia yang bekerja sesuai dengan program studinya maksimal hanya 20 persen.

Realita serupa juga dihadapi di Amerika Serikat. Harian Washington Post hampir satu dekade silam mengutip hasil penelitian dari Federal Reserve Bank of New York yang mendapati bahwa hanya 27 persen lulusan perguruan tinggi AS yang memiliki pekerjaan yang berkaitan erat dengan program studi mereka.

Baca juga: WNI di Jerman Ini Bikin Tempe Berbentuk Tangan dan Tengkorak

Sebelum pandemi Covid-19 mengubah banyak hal, media finansial Bloomberg mengutip hasil survei Intelligent.com tahun 2019 yang menunjukkan angkanya sekarang adalah 46 persen.

Latifa Nurhidayati dan Ria Yilmaz adalah dua diaspora Indonesia yang tidak termasuk di antara yang sedikit itu.

Latifa Nurhidayati, Project Manager di perusahaan telekomunikasi Verizon.
DOK LATIFA NURHIDAYATI via VOA INDONESIA Latifa Nurhidayati, Project Manager di perusahaan telekomunikasi Verizon.
Latifa, sarjana pertanian dari UPN Veteran Yogyakarta, sempat bekerja beberapa tahun pada proyek pengendalian hama terpadu untuk tanaman padi Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) di Indonesia.

Setelah itu,“Waktu saya pindah ke Washington DC, enggak ada pertanian. Jadi enggak ada sawah, dan sebangsanya. Adanya non-profit (nirlaba) untuk sektor agriculture. Tapi biasanya mereka itu banyak menulis proposal untuk mendapatkan grant.”

Terkendala kurangnya pengalaman menulis dan kemampuan berbahasa Inggris ketika itu, Latifa tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya, sampai akhirnya ia diterima untuk pekerjaan administratif di perusahaan telekomunikasi MCI.

“Konsep saya tuh, pokoknya saya diterima dulu, enggak pilih-pilih mau bagian apa. Nanti kalau sudah masuk kan kita bisa melamar posisi yang disukai,” imbuhnya.

Lebih dari dua dekade kemudian, setelah mendapati bahwa bidang yang bersifat teknis lebih menarik baginya, Latifa menjadi project manager di Verizon, perusahaan telekomunikasi besar di AS yang mengambil alih MCI.

Sementara itu Ria Yilmaz adalah lulusan SMA di Jakarta dan melanjutkan pendidikan tingginya di AS. Sebagai pendatang, ujarnya, “Saya melihat bidang apa nih yang kira-kira biaya kuliahnya murah, tapi belum banyak orang yang memiliki pekerjaan ini.”

Ria memilih jurusan yang tidak terhitung favorit untuk membuat peluang kerjanya lebih besar. Ia mengawalinya dengan memilih dua jurusan, health care dan biomedical engineering untuk jenjang setingkat D-2.

Jurusan terakhir itu akhirnya ia pilih untuk meraih gelar sarjananya. Setelah kuliah lagi untuk bidang clinical research selama dua tahun, ia kembali ke jurusan biomedical engineering untuk program S2-nya.

Baca juga:

Namun selama kuliah, ia bekerja dan magang di bidang yang sama sekali berbeda dengan bidang studinya. Ria banyak menggeluti bidang administratif, juga menekuni pekerjaan antara lain di bidang pembelian, pengaduan (procurement), distribusi dan rantai pasokan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com