Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI Sukses Bekerja di Amerika walau di Luar Bidang Studinya

Kompas.com - 06/09/2022, 10:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Ria Yilmaz, kepala departemen purchasing salah satu rumah sakit berjaringan terbesar di Northern Virginia.DOK RIA YILMAZ via VOA INDONESIA Ria Yilmaz, kepala departemen purchasing salah satu rumah sakit berjaringan terbesar di Northern Virginia.
Seiring dengan kenaikan posisi dalam pekerjaannya, Ria terus menambah wawasan dengan mengikuti berbagai pelatihan yang sesuai. Gaji menjadi faktor yang membuat Ria bertahan dengan bidang pekerjaannya itu.

“Setelah lulus S-1, saya tidak punya uang untuk membayar student loan. Kalau saya mengambil profesi di bidang biomedical engineering, saya akan bekerja di entry level lagi,” jelasnya.

Penghasilannya ketika itu memang sudah hampir dua kali lipat penghasilan tingkat pemula untuk pekerjaan yang sesuai ilmunya. Ini terjadi lagi setelah ia merampungkan program S-2.

Kini, seperempat abad setelah pekerjaan pertamanya, setelah menjalani beberapa jenis pekerjaan di beberapa perusahaan, ia menjadi kepala departemen purchasing (pembelian) di sebuah jaringan rumah sakit besar di Northern Virginia.

Baca juga:

Kesempatan lebih banyak

Di Amerika, berganti bidang profesi seperti ini sama sekali bukan hal aneh, kata Ria. Pasalnya, secara umum tak sedikit orang muda yang belum mengetahui kemampuan dan bakat mereka sewaktu pertama kali masuk perguruan tinggi. Ada yang kemudian magang bekerja di luar bidang keilmuan mereka.

Seperti seorang rekan kerja Ria, lulusan jurusan fashion design. Karena semasa kuliah magang di bagian pembelian sebuah toko farmasi hingga memahami seluk beluknya, sang rekan akhirnya bekerja di bidang ini.

Latifa membenarkan bahwa di AS kesempatan untuk berganti bidang pekerjaan semacam itu lebih banyak. “Kalau ada kemauan, bisa ganti-ganti kapan pun, asalkan kamu kerjanya bagus, etik kerjanya bagus,” imbuhnya.

Perusahaan nantinya tidak akan melihat latar belakang edukasi, tetapi mempertimbangkan hasil kerja karyawan bersangkutan, lanjut Latifa.

Ilustrasi - Bengkel milik Diaspora Indonesia Raymond Monzano di Maryland.ARIONO/VOA INDONESIA Ilustrasi - Bengkel milik Diaspora Indonesia Raymond Monzano di Maryland.
Ria menambahkan, “Kalau saya keukeuh di bidang yang bukan bidang (ilmu) saya, tapi saya sudah punya pengalaman 5, 10, 15 tahun, perusahaan melihat (saya) sudah expert di bidang itu. They don’t care about my education anymore. Yang mereka akan tanyakan adalah apakah saya mengerti, bisakah saya bekerja di luar bidang ilmu saya, punya skill atau tidak, punya critical thinking atau tidak.”

Kuncinya, lanjut Ria, mau belajar sendiri untuk hal-hal yang tidak didapatkan dari jalur pendidikannya. Ia rajin mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan perusahaan tempat kerjanya, meminta dipindahkan ke departemen lain untuk mengetahui cara kerja di sana, dan meminta diberi kesempatan untuk bekerja di sana. Intinya, harus aktif, “Cepat tanggap, pintar mencari peluang di perusahaan.”

Latifa juga mengingatkan pentingnya mengikuti sebanyak-banyaknya pelatihan atau pendidikan yang menunjang karier di dalam maupun di luar perusahaan tempat kerja. Apalagi di Amerika, lanjutnya, sudah umum bagi perusahaan besar untuk menyisihkan dana atau beasiswa bagi karyawan yang ingin kembali bersekolah.

Untuk mereka yang ingin berkarier di luar bidang ilmunya, di mana pun kita berada, imbuh Latifa, “Jangan takut. Kalau ada kemauan pasti ada jalan. Kerja keras, harus agresif, karena kalau tidak, orang tidak akan memberi kesempatan.”

Baca juga: Kisah Moorissa Tjokro, Satu-satunya Gadis WNI Insinyur Autopilot Mobil Tesla

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Bekerja di AS dengan Keahlian di Luar Bidang Studi.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com