Will Vernon, BBC Moskwa
Meskipun Alexander Dugin bukanlah seorang pejabat pemerintah, dia adalah tokoh simbolik di dunia politik Rusia.
Filosofinya yang anti-Barat dan ultranasionalis telah menjadi ideologi politik dominan di Rusia dan telah membantu membentuk kebijakan luar negeri Putin, terutama tentang Ukraina.
Perhatian akan tertuju pada siapa di belakang serangan ini. Denis Pushilin, “Pemimpin” dari “Republik Rakyat Donetsk” yang mendeklarasikan diri sebagai wilayah merdeka pro-Rusia, telah menyalahkan Ukraina.
Di Telegram, dia menulis, “Musuh-musuh jahat! Teroris dari Ukraina mencoba membunuh Alexander Dugin, meledakkan putrinya… di dalam mobil. Kami mengenang Darya, dia adalah perempuan Rusia sejati!”
Insiden seperti ini akan membuat para pejabat di Moskwa gugup, terutama setelah terjadi sejumlah peledakan dan serangan di wilayah Crimea yang diduduki Rusia dan di sejumlah tempat di dekat perbatasan Ukraina.
Propaganda Kremlin terus menekankan bagaimana Valdimir Putin telah membawa stabilitas dan kemananan di Rusia setelah krisis yang terjadi di 1990-an, di mana pembunuhan dan bom mobil sering terjadi.
Kejadian bom mobil di ibu kota Rusia kali ini telah mematahkan narasi tersebut.