LONDON, KOMPAS.com – AS, Inggris, Perancis, dan Jerman menekankan pentingnya memastikan keamanan situs nuklir di Ukraina.
Seruan tersebut disampaikan bersama-sama oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden AS Joe Biden, Presiden Perancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Seruan antara pemimpin keempat negara disampaikan Kantor Perdana Menteri Inggris, yang berlokasi di Downing Street, pada Minggu (21/8/2022).
Baca juga: Ada Potensi Bahaya Serius, Rusia Diminta Segera Tinggalkan PLTN Zaporizhzhia
“Dalam panggilan bersama, PM (Inggris), Presiden Biden, Presiden Macron dan Kanselir Scholz menggarisbawahi komitmen teguh mereka untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia,” kata juru bicara Downing Street.
“Mereka menekankan pentingnya memastikan keselamatan dan keamanan instalasi nuklir dan menyambut baik diskusi baru-baru ini tentang memungkinkan misi IAEA ke fasilitas Zaporizhzhia,” sambungnya.
Zaporizhzhia merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di Eropa yang saat ini diduduki Rusia.
Sebelumnya, Sekjen PBB Antonio Guterres meminta agas aktivitas militer di sekitar PLTN Zaporizhzhia harus diakhiri.
Baca juga: Putin ke Macron: Serangan ke PLTN Zaporizhzhia Dapat Sebabkan Bencana Besar
Dalam sebuah wawancara dengan BBC di Odessa, Guterres mengatakan bahwa situasi di PLTN Zaporizhzhia sangat membingungkan.
Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas insiden serangan-serangan di situs tersebut. Ketegangan ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bencana nuklir.
Pejabat Ukraina mengatakan Rusia telah mengubah kompleks itu menjadi pangkalan militer.
Rusia disebut mengerahkan peralatan militer, senjata, dan sekitar 500 tentara yang memanfaatkan situs itu sebagai perisai untuk menyerang kota-kota di seberang Sungai Dnipro.
Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Klaim Tidak Tempatkan Senjata Berat di PLTN Zaporizhzhia
Rusia membantah tuduhan itu, dan mengatakan pasukannya melindungi PLTN itu.
“Tentu saja saya khawatir. Ketika Anda memiliki aktivitas militer, pengeboman di dekat PLTN, ini menjadi perhatian semua orang,” kata Guterres.
“Saya berharap akan mungkin untuk mulai terlibat dengan cara yang akan, setidaknya untuk saat ini, mengakhiri semua operasi militer,” tambah Guterres.
Berita video "Putin Sebut Serangan terhadap PLTN Zaporizhzhia Dapat Akibatkan Bencana Besar" dapat disimak di bawah ini