Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ambang Krisis Demografi, China Ubah Kebijakan demi Tingkatkan Angka Kelahiran Lagi

Kompas.com - 18/08/2022, 11:11 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah China telah mencabut batasan jumlah anak yang dapat dimiliki pasangan, memperkenalkan pengurangan pajak dan insentif lainnya.

Beijing juga berupaya mengatasi tingginya biaya membesarkan anak, termasuk dengan, pada dasarnya, menutup industri les privat.

Yi Fuxian, seorang peneliti kebidanan dan ginekologi di University of Wisconsin-Madison, menduga pihak berwenang China kesulitan melakukan peralihan, dari pengaturan kebijakan di mana kehamilan dianggap sebagai beban, ke pengaturan di mana itu merupakan penyumbang kekayaan negara.

Peluncuran kebijakan domestik tidak banyak berpengaruh, kata Yi, karena pasangan tidak ingin memiliki anak, tidak mampu, atau sangat terlambat menikah sehingga mereka merasa tidak mampu.

Baca juga: Pemusnahan Massal Hama di China Era 50-an: Ganggu Populasi, Sebabkan Kelaparan

“Semua kebijakan ekonomi dan sosial telah berputar di sekitar keluarga mainstream dengan hanya satu anak … jadi kaum muda memprotes dengan tidak memiliki anak, dan pemuda Shanghai meneriakkan 'kami adalah generasi terakhir'," kata Yi.

“Hanya setelah menebus setiap kekurangan, tingkat kesuburan dapat ditingkatkan.”

Yi mengatakan, banyak negara Asia Timur sedang berjuang untuk mengatasi penurunan angka kelahiran.

“Di Asia Timur, Jepang adalah negara paling sukses dalam mendorong fertilitas, dan paling dermawan dalam mendorong fertilitas, memberikan insentif tunai, subsidi perumahan, penitipan anak gratis, pendidikan gratis, dan perawatan medis gratis untuk anak di bawah 16 tahun,” katanya.

Namun, dengan biayanya tinggi itu pun, efeknya tidak bagus. Tingkat kesuburan Jepang meningkat dari 1,26 pada 2005 menjadi 1,45 pada tahun 2015, tetapi turun lagi menjadi 1,30 pada tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com