Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-172 Serangan Rusia ke Ukraina, Pertempuran Sengit di Desa Pisky, Hubungan Moskwa-AS Bisa Hancur

Kompas.com - 15/08/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-172 pada Minggu (14/8/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-172, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Saat Turis Rusia ke Finlandia Disambut dengan Lagu Ukraina…

Pertempuran

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pasukannya menargetkan tentara Rusia yang menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

Dan, lanjut Zelensky, pasukan Ukraina menargetkan tentara Rusia yang memanfaatkan PLTN Zaporizhzhia sebagai pangkalan untuk menembak.

“Setiap tentara Rusia yang menyerang pembangkit, atau menembak dengan memanfaatkan pembangkit sebagai perlindungan, harus memahami bahwa dia menjadi target khusus untuk agen intelijen kami, untuk layanan khusus kami, untuk tentara kami,” kata Zelenskiy.

Baca juga: Ukraina Berhasil Rusak Jembatan Kedua yang Penting di Wilayah yang Diduduki Rusia

Wali Kota Zaporizhzhia yang diasingkan, Anatolii Kurtiev, mengatakan pada Sabtu (13/8/2022) bahwa PLTN tersebut mendapat serangan baru dari Rusia.

Pejabat lokal Rusia, Vladimir Rogov, menulis di Telegram bahwa pasukan Ukraina menembaki PLTN Zaporizhzhia.

Pertempuran sengit khususnya difokuskan di Desa Pisky, dekat Bandara Donetsk, kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam update informasi intelijen di Twitter.

Baca juga: Pasukan Rusia yang Menembak dari atau ke PLTN Zaporizhzhia Jadi Target Khusus Ukraina

Diplomasi dan ekonomi

Moskwa mengancam bahwa hubungan Rusia dengan AS akan hancur lebur jika Washington menyita aset-aset milik Rusia.

Ancaman tersebut disampaikan Kepala Departemen Amerika Utara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Darchiev dalam wawancara dengan kantor berita TASS.

Kapal Brave Commander yang disewa PBB akan berangkat dari Ukraina ke Etiopia beberapa hari mendatang setelah kapal itu selesai memuat lebih dari 23.000 metrik ton gandum di Pivdennyi.

Baca juga: Ukraina Klaim Mampu Serang Semua Jalur Pasokan Rusia di Selatan

Kapal tersebut akan menjadi kargo bantuan makanan kemanusiaan pertama menuju Afrika di bawah kesepakatan akses biji-bijian yang ditengahi PBB.

Razoni, kapal kargo pertama yang berangkat dari Ukraina dua pekan lalu berdasarkan kesepakatan, mendekati pelabuhan Tartous Suriah pada Minggu.

Kapal tersebut semula ditolak oleh pembeli aslinya dari Lebanon, kata dua sumber pengiriman.

Baca juga: Sebut Muslim Tatar Menderita karena Rusia, Dubes Ukraina Minta Bantuan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com