Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadi Matar, Penikam Salman Rushdie Didakwa dengan Percobaan Pembunuhan

Kompas.com - 14/08/2022, 11:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pengadilan New York mendakwa Hadi Matar (24), pria yang diduga menikam Salman Rushdie di sebuah panggung dengan percobaan pembunuhan pada Sabtu (13/8/2022).

New York Times melaporkan jaksa mengatakan pria asal New Jersey itu telah menikam penulis buku Ayat-ayat Setan sekitar 10 kali.

Serangan terhadap Salman Rushdie telah memicu kemarahan internasional tetapi mendapat tepuk tangan dari kelompok garis keras Islam di Iran dan Pakistan.

Baca juga: Salman Rushdie Diserang, Peminat Buku Ayat-ayat Setan Naik

Rushdie dilaporkan telah menjalani operasi darurat dan ditempatkan di sebuah ventilator di sebuah rumah sakit Pennsylvania setelah serangan pada Jumat (12/8/2022).

Dia kemungkinan akan kehilangan mata, menurut agennya, Andrew Wylie, pada Sabtu.

Wylie menyebut Salman Rushdie telah mulai bisa diajak berbicara lagi.

Presiden Joe Biden pada Sabtu menyebutnya sebagai serangan "kejam" dan berdoa untuk kesembuhan Rushdie.

"Salman Rushdie, dengan wawasannya tentang kemanusiaan, dengan rasa cerita yang tak tertandingi, dengan penolakannya untuk diintimidasi atau dibungkam, mewakili cita-cita universal yang esensial," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Terduga penyerang, Hadi Matar, bergegas ke atas panggung pada Jumat di mana Rushdie hendak menyampaikan ceramah dan menikamnya di beberapa tempat, termasuk wajah, leher, dan perut.

Di luar cedera mata Rushdie, saraf di salah satu lengannya terputus dan hatinya rusak, menurut agennya.

Baca juga: Tersangka Penikaman Salman Rushdie Simpatisan Esktremis Syiah dan Garda Revolusi Iran

Matar ditahan tanpa jaminan dan secara resmi didakwa dengan percobaan pembunuhan tingkat dua dan penyerangan dengan senjata, menurut New York Times.

Polisi tidak memberikan informasi tentang latar belakangnya atau apa yang mungkin memotivasinya.

Dia muncul di pengadilan New York pada Sabtu, dan mengaku tidak bersalah selama dakwaannya.

Sementara itu, NBC News melaporkan, sumber dari penegak hukum yang berhubungan dengan kasus ini mengungkapkan, dari hasil tinjauan awal media sosial Matar diketahui pelaku penikam Salman Rushdie itu memiliki simpati kepada Ekstrimis Syiah dan Garda Revolusi Iran.

Meski tak ada hubungan langsung antara Matar dan Garda Revolusi Iran, otoritas penegak hukum menemukan gambar dari pemimpin Qassem Solemani, pemimpin Garda Revolusi Iran yang tewas terbunuh di aplikasi ponsel Matar.

Selain itu juga adanya pesan simpati ekstrimis Irak kepada rezim Iran.

Baca juga: Siapa Salman Rushdie dan Apa Isi Buku Ayat-ayat Setan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com