KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-167 pada Selasa (9/8/2022).
Ini terhitung sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.
Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, beberapa hal baru masih terjadi "mewarnai" perseteruan kedua negara.
Di medan perang, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut amunisi telah diledakkan di sebuah lapangan terbang di Crimea yang dicaplok Moskwa.
Sementara di luar medan perang, Rusia dilaporkan telah meluncurkan satelit Iran ke orbit dan dicurigai akan dipakai untuk membantu upaya perangnya di Ukraina.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-167 yang kiranya penting disimak:
Sebuah satelit Iran yang diluncurkan oleh Rusia telah meluncur dari Kazakhstan dan mencapai orbit di tengah kecurigaan bahwa Moskwa mungkin menggunakannya untuk meningkatkan pengawasannya terhadap sasaran militer di Ukraina.
Roket Soyuz lepas landas sesuai jadwal pada pukul 08.52 pagi waktu Moskwa pada Selasa.
Rusia, yang semakin terisolasi karena sanksi Barat atas invasinya ke Ukraina, dilaporkan sedang mencari klien baru untuk program luar angkasanya yang diperangi di Timur Tengah, Asia, dan Afrika.
Pekan lalu, The Washington Post mengutip pernyataan dari pejabat intelijen Barat yang tidak disebutkan bahwa Rusia tengah berencana untuk menggunakan satelit selama beberapa bulan atau lebih untuk membantu upaya perangnya sebelum mengizinkan Iran mengambil alih.
Badan antariksa Iran, yang telah mempertahankan hubungan dengan Moskwa dan menahan diri dari kritik terhadap invasi Ukraina, menekankan pada hari Minggu bahwa republik Islam itu akan mengendalikan satelit "sejak hari pertama" sebagai reaksi nyata terhadap laporan Post.
Pasokan minyak Rusia ke tiga negara Eropa melalui Ukraina telah dihentikan karena pembayaran transit tidak dapat diproses akibat sanksi, kata perusahaan Rusia Transneft.
Dikatakan, pengiriman gas ke Hungaria, Slovakia, dan Republik Ceko telah terpengaruh dan pihak Ukraina menghentikan transportasi minyak karena tidak menerima dana untuk layanan ini.
Sejak Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina, AS dan Belgia telah menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia, memutus hubungan Moskwa dari lembaga keuangan internasional.
Uni Eropa telah berupaya mengurangi ketergantungannya pada sumber daya energi Rusia dan telah setuju untuk melarang lebih dari dua pertiga impor minyak Rusia.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-164 Serangan Rusia ke Ukraina, 3 Kapal Gandum Berangkat, Janji Putin dan Erdogan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.