Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Ekspor Gandum Pertama Ukraina Berangkat dari Pelabuhan Odessa

Kompas.com - 01/08/2022, 14:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ODESSA, KOMPAS.com - Kapal pertama yang mengangkut ekspor gandum Ukraina dan biji-bijian lainnya dijadwalkan berangkat dari pelabuhan Odessa pada Senin (1/8/2022).

"Keberangkatan kapal kargo Razoni yang berbendera Sierra Leone dan memuat jagung akan meninggalkan pelabuhan Odessa menuju Lebanon pada pukul 08.30," kata Kementerian Pertahanan Turkiye dikutip dari kantor berita AFP.

Kapal itu diperkirakan akan tiba di muara Selat Bosphorus pada Selasa (2/8/2022) sekitar tengah hari, menurut Yoruk Isik pakar pergerakan kapal di Selat Bosphorus dan kawasan tersebut.

Baca juga: Ekspor Gandum Ukraina Dimulai Besok!

Kapal Razoni dibuat pada 1996, berukuran panjang 186 meter dan lebar 25 meter. Kapasitasnya 30.000 ton.

Kemenhan Turkiye menambahkan, konvoi lain akan menyusul sesuai jalur maritim dan perjanjian yang disepakati antara Ukraina dan Rusia pada 22 Juli 2022.

Petani memanen gandum di lahan pertanian Kharkiv, Ukraina, 19 Juli 2022. Ekspor gandum Ukraina yang sempat tertahan karena invasi Rusia akan segera dibuka lagi dari tiga pelabuhan Laut Hitam.AFP/SERGEY BOBOK Petani memanen gandum di lahan pertanian Kharkiv, Ukraina, 19 Juli 2022. Ekspor gandum Ukraina yang sempat tertahan karena invasi Rusia akan segera dibuka lagi dari tiga pelabuhan Laut Hitam.
Perjanjian ekspor gandum Ukraina ditengahi Turkiye dan PBB untuk meredakan krisis pangan global, akibat pengiriman biji-bijian dari Laut Hitam terblokade karena perang Rusia-Ukraina.

Pada Rabu (27/7/2022) di Istanbul, Turkiye secara resmi membuka pusat koordinasi bersama untuk mengawasi ekspor gandum Ukraina.

Fasilitas itu dikelola pejabat sipil dan militer dari Rusia, Ukraina, serta delegasi Turkiye dan PBB.

Tugas utama mereka termasuk memantau jalur aman kapal gandum Ukraina dan biji-bijian lainnya di sepanjang rute yang ditetapkan, dan mengawasi inspeksi senjata terlarang dalam perjalanan keluar-masuk Laut Hitam.

Baca juga:

Blokade ekspor gandum Ukraina dan pengiriman biji-bijian lainnya membuat harga pangan melonjak, dan impor makanan menjadi terlalu mahal bagi beberapa negara miskin di dunia,

PBB memperkirakan, hampir 50 juta orang menghadapi kelaparan akut di seluruh dunia akibat perang Ukraina vs Rusia.

Harga gandum turun tajam beberapa jam setelah kesepakatan ekspor gandum Ukraina ditandatangani.

Baca juga: Ekspor Gandum Ukraina Sudah Dibuka, tapi Kenapa Kapalnya Belum Berangkat?

Berita video "Putin Mau Fasilitasi Ekspor Gandum Ukraina, tapi Ada Syaratnya" dapat disimak di bawah ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com