Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pejabat Tinggi AS Akui Pernah Bantu Upaya Kudeta di Negara Lain

Kompas.com - 14/07/2022, 20:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Duta Besar Amerika untuk PBB, yang juga mantan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton, hari Selasa (12/7/2022) mengatakan ia telah membantu merencanakan percobaan kudeta di negara-negara asing.

Bolton menyampaikan pernyataan itu pada CNN setelah sidang Komite DPR yang menyelidiki serangan pada 6 Januari 2021 di Capitol Hill.

Anggota panel komite itu menuduh mantan Presiden Donald Trump telah menghasut terjadinya aksi kekerasan dalam upaya terakhir untuk tetap berkuasa setelah kalah dalam pemilu presiden tahun 2020.

Baca juga: Sering Berbeda Pendapat, Trump Akhirnya Pecat Penasihat Keamanan Nasional John Bolton

Namun berbicara pada penyiar CNN Jake Tapper, Bolton mengatakan Trump tidak cukup kompeten untuk melakukan “kudeta yang direncanakan dengan hati-hati,” seraya menambahkan “sebagai seseorang yang telah membantu merencanakan kudeta, bukan di sini (di AS) tetapi di tempat lain--maka dibutuhkan banyak persiapan. Dan ini bukan yang dilakukan Trump.”

Ketika Tapper mencoba mengelaborasi pernyataan itu dengan menanyakan upaya apa yang dimaksud, Bolton menjawab, “Saya tidak akan membahas secara spesifik,” sebelum akhirnya menyebut Venezuela.

“Ternyata hal itu tidak berhasil. Bukan karena kita memiliki banyak kaitan dengan hal itu, tetapi karena saya melihat apa yang diperlukan oposisi untuk berupaya menggulingkan presiden yang dipilih secara legal, telah gagal.”

Baca juga:

Dalam kapasitas sebagai penasihat keamanan nasional, Bolton, pada tahun 2019 secara terbuka mendukung seruan pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido agar militer mendukung upayanya menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, yang beraliran sosialis. Alasannya karena pemilu yang memilih kembali Maduro tidak sah. Pada akhirnya Maduro tetap berkuasa.

Banyak pakar kebijakan luar negeri selama bertahun-tahun telah mengkritisi sejarah intervensi yang dilakukan Amerika di negara-negara lain, dan perannya dalam penggulingan perdana menteri nasionalis Iran, Mohammad Mosaddegh, tahun 1953; Perang Vietnam, hingga invasi Amerika ke Irak dan Afghanistan.

Tetapi sangat tidak biasa bagi seorang pejabat Amerika untuk secara terbuka mengakui peran mereka dalam memicu kerusuhan di negara-negara asing.

Baca juga: Gagal Kudeta Venezuela, Tentara Bayaran AS Terancam Hukuman 30 Tahun Penjara

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Mantan Pejabat Tinggi AS Akui Rencanakan Upaya Kudeta di Beberapa Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com