Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Batal Beli Twitter, Kini Terancam Dituntut

Kompas.com - 10/07/2022, 09:22 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Elon Musk telah menarik tawaran 44 miliar dollar AS untuk membeli Twitter setelah beberapa minggu spekulasi soal kesepakatannya untuk mengambil alih perusahaan itu berantakan.

“Tuan Musk mengakhiri perjanjian merger karena Twitter melakukan pelanggaran material terhadap beberapa ketentuan perjanjian itu,” tulis pengacara Musk di Twitter.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Anak Elon Musk Mau Ganti Nama | 8 Perawat Maradona Akan Diadili

Lebih lanjut menurut pernyataan itu, Elon Musk menilai perusahaan media sosial raksasa AS itu tampaknya telah membuat pernyataan palsu dan menyesatkan, yang sebelumnya diandalkan oleh Musk ketika memasuki perjanjian merger.

Kemungkinan pembatalan kesepakatan ini juga dinilai akan menimbulkan dampak kerugian material perusahaan.

Tapi menjauh dari kesepakatan itu tidak akan mudah. Menurut perjanjian akuisisi setebal 95 halaman yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Musk harus membuktikan bahwa Twitter melanggar perjanjian asli atau berisiko dituntut dengan biaya pembatalan sebesar 1 miliar dollar AS.

Twitter juga memiliki opsi untuk mengincar "kinerja spesifik", klausul dalam kesepakatan yang memungkinkan dewan meminta pengadilan untuk memaksa Musk menyelesaikan kesepakatan berdasarkan persyaratan yang disepakati.

Twitter mengatakan pada Jumat (8/7/2022) bahwa pihaknya berencana menuntut Musk, untuk menyelesaikan merger senilai 44 miliar dollar AS dan bahwa pihaknya "yakin" akan menang.

"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger," kata Bret Taylor, ketua dewan di Twitter, dalam sebuah tweet.

Baca juga: Audit: Hampir Separuh Pengikut Joe Biden di Twitter Akun Palsu

Baca juga: Selain Elon Musk, Ini Miliarder yang Kuasai Media-media Besar di Dunia

Baca juga: Puluhan Miliarder Baru Muncul dari Sektor Pangan Dunia Hanya dalam 24 Bulan, Apa Penyebabnya?

Pertempuran hukum raksasa

Drama akuisisi ini menjadi putaran terbaru dalam kisah antara pengusaha miliarder dan salah satu platform media sosial paling berpengaruh, dan itu mungkin menandakan pertempuran hukum raksasa di depan.

CEO Tesla dan orang terkaya di dunia telah mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter pada 25 April. Musk menawarkan untuk membeli semua saham perusahaan masing-masing seharga 54,20 dollar AS per lembar saham.

Tetapi keadaan berubah menjadi masam ketika Musk dan pengacaranya menuduh Twitter menahan informasi tentang jumlah akun "spam" di platform tersebut.

Minggu ini, perusahaan mengungkapkan bahwa mereka menangguhkan lebih dari 1 juta akun spam sehari.

Dalam pengajuan Jumat (8/7/2022), pengacara Musk menulis bahwa Twitter belum memberikan informasi tentang "proses untuk mengaudit penyertaan akun spam dan palsu", meskipun ada permintaan berulang.

“Twitter telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi ini. Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Musk, terkadang menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibenarkan, dan terkadang mengklaim mematuhinya sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada Musk,” kata surat itu.

Baca juga: Musk Ingin Trump Kembali ke Twitter: Bukan Berarti Saya Dukung Jadi Presiden AS

Musk juga mengatakan bahwa informasi tersebut sangat penting untuk kinerja bisnis dan keuangan Twitter, dan diperlukan untuk menyelesaikan merger.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com