Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Portugal Tahan Pemimpin Yahudi yang Dituduh Memberi Bantuan ke Miliarder Rusia

Kompas.com - 12/03/2022, 17:34 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNA

LISBON, KOMPAS.com - Aparat di kota utara Portugal Porto menahan pemimpin komunitas Yahudi di sana, karena dituduh mengeluarkan dokumen yang memungkinkan miliarder Rusia Roman Abramovich mendapatkan kewarganegaraan Portugal tahun lalu.

Petugas dari badan investigasi kriminal PJ menahan rabi Daniel Litvak sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung oleh jaksa penuntut umum, mengenai pemberian kewarganegaraan kepada pemilik klub sepak bola Chelsea Abramovich, kata surat kabar Publico.

Baca juga: Parlemen AS Bergerak Incar Cadangan Emas Putin Usai Hantaman Sanksi Tak Hentikan Serangan Rusia ke Ukraina

Dalam sebuah pernyataan, komunitas Yahudi Porto membantah melakukan kesalahan dan mengatakan pihaknya menjadi target "kampanye kotor".

Dikatakan bahwa rabi Litvak mengawasi departemen yang mengesahkan kewarganegaraan Portugal berdasarkan kriteria yang "telah diterima oleh pemerintah berturut-turut".

Abramovich diberikan kewarganegaraan pada April 202, berdasarkan undang-undang yang menawarkan naturalisasi kepada keturunan Yahudi Sephardic, yang diusir dari semenanjung Iberia selama Inkuisisi Abad Pertengahan.

Ada sedikit sejarah yang diketahui tentang Yahudi Sephardic di Rusia, meskipun Abramovich adalah nama keluarga umum asal Yahudi Ashkenazi.

Silsilah pelamar diperiksa oleh para ahli di salah satu pusat Yahudi Portugal di Lisbon atau Porto. Pusat Porto, di mana Litvak menjadi rabi, bertanggung jawab atas proses Abramovich.

Baca juga: Meta Disebut Izinkan Ujaran Kebencian, Parlemen Rusia Serukan Pemblokiran Instagram

Jaksa penuntut umum membuka penyelidikan atas kasus ini pada Januari.

Pada Kamis (10/3/2022), sumber pemerintah Portugal mengatakan kepada Reuters kewarganegaraan Abramovich dapat dicabut tergantung pada hasil penyelidikan.

Dalam pernyataan bersama, PJ dan jaksa penuntut umum mengatakan seorang tersangka telah ditahan pada Kamis (10/3/2022) tetapi tidak menyebutkan nama rabi, menambahkan bahwa tersangka akan muncul di hadapan hakim.

Dikatakan petugas menggerebek rumah, kantor pengacara dan ruang lain pada Jumat (11/3/2022) sebagai bagian dari penyelidikan kejahatan seperti pencucian uang, korupsi dan pemalsuan dokumen.

Bukti dikumpulkan dan akan dianalisis, tambahnya sebagaimana dilansir CNA pada Sabtu (12/3/2022).

Litvak sedang bersiap untuk melakukan perjalanan ke Israel ketika dia ditahan, menurut laporan Publico.

Komunitas Yahudi Porto mengatakan jaksa penuntut umum juga menyelidiki sertifikasi kewarganegaraan Portugal yang diberikan oleh komunitas Yahudi Lisbon kepada miliarder Prancis-Israel Patrick Drahi, pendiri grup telekomunikasi Altice.

Baca juga: Joe Biden: Rusia Akan Bayar Harga Mahal Jika Nekat Luncurkan Senjata Kimia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com