Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen AS Bergerak Incar Cadangan Emas Putin Usai Hantaman Sanksi Tak Hentikan Serangan Rusia ke Ukraina

Kompas.com - 12/03/2022, 13:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Parlemen Amerika Serikat (AS) ingin membatasi akses Vladimir Putin ke cadangan emas Rusia, setelah berbagai sanksi yang dijatuhkan Barat tidak juga menghentikan serangan Rusia ke Ukraina.

Rancangan Undang-undang (RUU) bipartisan diperkenalkan minggu ini meningkatkan tekanan keuangan lebih sulit bagi Moskwa, sehingga lebih sulit menggunakan emas untuk menopang rubel yang jatuh.

Baca juga: Di Tengah Serangan ke Ukraina, Rusia Gelar Kontes Kecantikan Prajurit Wanita

Sanksi yang ada belum secara langsung menargetkan cadangan emas Bank Sentral Rusia sekitar 130 miliar dollar AS (Rp 1,86 kuadriliun).

"Ini akan memperketat jeratan keuangan," Senator Angus King, seorang independen dari Maine, mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara telepon sebagaimana dilansir Jumat (11/3/2022).

RUU itu akan menjatuhkan sanksi sekunder pada entitas Amerika mana pun, yang secara sengaja bertransaksi dengan atau mengangkut emas dari kepemilikan bank sentral Rusia. Ini juga akan menghukum entitas Amerika yang menjual emas secara fisik atau elektronik di Rusia.

Anggota parlemen bipartisan AS yang juga mengajukan RUU itu bersama Angus King, yakni Senator Republik Texas John Cornyn, Bill Hagerty dari Partai Republik Tennessee dan Demokrat New Hampshire Maggie Hassan.

"Kami mengusulkan untuk memotong satu jalan lagi dan meningkatkan tekanan keuangan untuk membuat mereka menghentikan kampanye brutal ini di Ukraina," kata King, yang memuji berbagai latar belakang politik yang menjadi sponsor RUU itu.

"Anda belum pernah melihat RUU bipartisan seperti itu."

Cornyn, dalam sebuah pernyataan minggu ini, mengatakan sanksi akan menargetkan pihak-pihak yang "membantu Rusia membiayai perang mereka, dengan membeli atau menjual ‘emas berdarah’ ini."

Baca juga: Rusia Ajukan Tuntutan Baru, Pembicaraan Nuklir Iran Berhenti Tanpa Kesepakatan

Dana gelap

Sanksi yang ada telah memberikan pukulan kuat bagi perekonomian Rusia. Bisnis Barat melarikan diri. Pasar saham Moskwa tetap tutup, dan rubel bernilai kurang dari satu sen.

Barat telah membidik langsung peti perang Putin senilai 600 miliar dollar AS (Rp 8,5 kuadriliun) dari cadangan mata uang yang dikumpulkan Bank Sentral Rusia dalam beberapa tahun terakhir, yang akan memungkinkan mereka keluar dari badai sanksi.

"Emas adalah bagian dari dana gelap yang dibangun Putin untuk mengantisipasi sanksi," kata King.

Pada akhir Juni, bank sentral Rusia memiliki emas senilai 127 miliar dollar AS (Rp 1,8 kuadriliun) , mewakili 21,7 persen dari total aset, menurut Bank Sentral Rusia.

Dalam istilah praktis, emas memainkan peran yang lebih besar saat ini, karena Barat telah secara efektif membekukan sebagian besar cadangan mata uang bank sentral Rusia.

Emas itu disimpan di brankas di wilayah Federasi Rusia, menurut laporan baru-baru ini oleh bank sentral Rusia.

Baca juga: Serangan Rusia Dikhawatirkan Rusak Fasilitas Penelitian Nuklir di Kharkiv dan Timbulkan Bahaya Sangat Besar

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com