Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Rayakan Kejatuhan Boris Johnson: Sang Badut Telah Pergi

Kompas.com - 07/07/2022, 20:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Sejumlah politisi Rusia merayakan mundurnya Boris Johnson dari kursi Perdana Menteri Inggris pada Kamis (7/7/2022).

Beberapa orang di Rusia bahkan menyebut Johnson sebagai “badut” yang akhirnya mendapatkan hadiah karena mempersenjatai Ukraina melawan Rusia.

Johnson mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis setelah dia ditinggalkan oleh para menteri dan sebagian besar anggota parlemen Konservatif karena serangkaian skandal.

Baca juga: Deretan Skandal yang Memicu PM Inggris Boris Johnson Mundur

Sebelum Johnson mengumumkan pengunduran diri, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Kremlin tidak menyukai Johnson.

"Dia tidak menyukai kami, dan kami juga tidak menyukainya," kata Peskov, sebagaimana dilansir Reuters.

Taipan Rusia, Oleg Deripaska, mengatakan di Telegram bahwa mundurnya Johnson adalah akhir yang memalukan untuk "badut bodoh".

“Yang hati nuraninya akan dirusak oleh puluhan ribu nyawa dalam konflik tidak masuk akal di Ukraina ini,” tulis Deripaska, dikutip Reuters.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Akhirnya Mundur, Sampaikan Terima Kasih

“Badut itu telah pergi,” kata Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah parlemen Rusia.

“Dia adalah salah satu ideolog utama perang melawan Rusia hingga Ukraina. Para pemimpin Eropa harus memikirkan ke mana arah kebijakan seperti itu,” sambung Volodin.

Sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, Johnson telah berulang kali mengkritik Putin.

Johnson pernah menyebut Putin sebagai pemimpin Kremlin yang kejam dan mungkin tidak rasional yang membahayakan dunia dengan ambisinya yang gila.

Baca juga: Diterpa Tornado Politik, PM Inggris Boris Johnson Akan Mundur

Setelah invasi, Johnson menjadikan Inggris sebagai salah satu pendukung Ukraina terbesar di Barat, mengirimkan senjata, menjatuhkan beberapa sanksi terhadap Rusia, dan mendesak Ukraina untuk mengalahkan Moskwa.

Johnson juga telah dua kali mengunjungi Kyiv untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dukungan Johnson terhadap Ukraina begitu kuat sehingga ia dikenal sebagai Borys Johnsoniuk oleh beberapa orang di Kyiv.

Johnson juga terkadang mengakhiri pidatonya dengan berkata "Slava Ukraini" alias "kemuliaan bagi Ukraina".

Baca juga: Baru Diangkat, Menkeu Inggris Langsung Desak PM Boris Johnson Mundur

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Maria Zakharova mengatakan, kejatuhan Johnson adalah gejala kemunduran Barat.

Dia menanambahkan, Barat telah terbelah oleh krisis politik, ideologis, dan ekonomi.

“Pesan moral dari cerita ini adalah: jangan berusaha untuk menghancurkan Rusia,” kata Zakharova.

“Boris Johnson terkena bumerang yang diluncurkan oleh dirinya sendiri. Rekan-rekan seperjuangannya menyerahkannya,” imbuh Zakharova.

Baca juga: 3 Skenario jika PM Inggris Boris Johnson Lengser atau Bertahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com