Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Skenario jika PM Inggris Boris Johnson Lengser atau Bertahan

Kompas.com - 07/07/2022, 14:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sedang menghadapi tekanan tinggi akibat berbagai skandal yang menerpanya, ditambah eksodus para menteri dan pejabat yang mengundurkan diri.

Sejak Selasa (5/7/2022) hingga Rabu (6/7/2022) sudah 43 menteri dan pejabat yang mundur, sedangkan satu menteri dipecat oleh Johnson.

Teka-teki pun mencuat. Akankah PM Inggris Boris Johnson lengser dan apa yang terjadi jika dia tetap menjabat?

Baca juga: Daftar 44 Pejabat dan Menteri Inggris yang Keluar, PM Boris Johnson Semakin Tertekan

Berikut ulasannya dikutip dari BBC dan Sky News pada Rabu (6/7/2022).

1. Akan lebih banyak pejabat yang mundur

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak saat berpidato di konferensi iklim COP26 Glasgow, Skotlandia, Rabu (3/11/2021).AP PHOTO/ALBERTO PEZZALI Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak saat berpidato di konferensi iklim COP26 Glasgow, Skotlandia, Rabu (3/11/2021).
BBC memperkirakan, akan ada lebih banyak pejabat yang mengundurkan diri dalam beberapa hari mendatang.

Jumlah menteri junior yang keluar terus bertambah, termasuk setidaknya beberapa nama tak terduga, yang terus menekan PM Inggris Boris Johnson.

Namun, kantor PM Inggris Downing Street No 10 bersikeras mereka sudah memperhitungkan beberapa pengunduran diri lebih lanjut dan tidak menganggap ini sebagai ancaman.

Titik kritis yaitu ketika tidak ada cukup orang untuk mengisi pos yang tersedia juga diklaim masih jauh.

Masalahnya, tidak semua menteri yang masih bertahan sekarang setia kepada Boris Johnson. Ada kemungkinan beberapa di antaranya akan secara pribadi meminta PM mempertimbangkan posisinya.

Koresponden politik BBC Iain Watson mengatakan, jika Boris Johnson menolak keluar maka dapat memicu eksodus pejabat lebih lanjut.

Ada seorang menteri yang bilang kepadanya, mereka akan pergi jika PM mencoba bertahan sampai reses musim panas.

Baca juga:

2. Skenario jika Boris Johnson mundur

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat menunggu giliran foto bersama para pemimpin negara KTT G7 di Elmau Castle, Jerman selatan, 26 Juni 2022.AFP/MARKUS SCHREIBER Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat menunggu giliran foto bersama para pemimpin negara KTT G7 di Elmau Castle, Jerman selatan, 26 Juni 2022.
PM Inggris Boris Johnson lolos tipis dari mosi tidak percaya di kalangan anggota parlemen Partai Konservatif pada Juni, tetapi bukan berarti posisinya aman.

Situasi yang dialami Boris Johnson lebih besar dari perpecahan yang dihadapi Theresa May.

Dikutip dari Sky News, Boris Johnson hanya lolos tipis dengan selisih 63 suara, yaitu 211 suara mendukung dan 148 suara menentang. Dia butuh minimal 180 suara untuk tetap berkuasa di Downing Street No 10.

Akan tetapi hasil voting itu berarti Johnson didukung 59 persen anggota parlemen Konservatif, berbanding 41 persen yang menentangnya. Dalam aturan sekarang, Boris Johnson tidak dapat digugat dengan mosi tidak percaya lagi selama 12 bulan ke depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com