LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sedang menghadapi tekanan tinggi akibat berbagai skandal yang menerpanya, ditambah eksodus para menteri dan pejabat yang mengundurkan diri.
Sejak Selasa (5/7/2022) hingga Rabu (6/7/2022) sudah 43 menteri dan pejabat yang mundur, sedangkan satu menteri dipecat oleh Johnson.
Teka-teki pun mencuat. Akankah PM Inggris Boris Johnson lengser dan apa yang terjadi jika dia tetap menjabat?
Baca juga: Daftar 44 Pejabat dan Menteri Inggris yang Keluar, PM Boris Johnson Semakin Tertekan
Berikut ulasannya dikutip dari BBC dan Sky News pada Rabu (6/7/2022).
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak saat berpidato di konferensi iklim COP26 Glasgow, Skotlandia, Rabu (3/11/2021).
Jumlah menteri junior yang keluar terus bertambah, termasuk setidaknya beberapa nama tak terduga, yang terus menekan PM Inggris Boris Johnson.
Namun, kantor PM Inggris Downing Street No 10 bersikeras mereka sudah memperhitungkan beberapa pengunduran diri lebih lanjut dan tidak menganggap ini sebagai ancaman.
Titik kritis yaitu ketika tidak ada cukup orang untuk mengisi pos yang tersedia juga diklaim masih jauh.
Masalahnya, tidak semua menteri yang masih bertahan sekarang setia kepada Boris Johnson. Ada kemungkinan beberapa di antaranya akan secara pribadi meminta PM mempertimbangkan posisinya.
Koresponden politik BBC Iain Watson mengatakan, jika Boris Johnson menolak keluar maka dapat memicu eksodus pejabat lebih lanjut.
Ada seorang menteri yang bilang kepadanya, mereka akan pergi jika PM mencoba bertahan sampai reses musim panas.
Baca juga:
Situasi yang dialami Boris Johnson lebih besar dari perpecahan yang dihadapi Theresa May.
Dikutip dari Sky News, Boris Johnson hanya lolos tipis dengan selisih 63 suara, yaitu 211 suara mendukung dan 148 suara menentang. Dia butuh minimal 180 suara untuk tetap berkuasa di Downing Street No 10.
Akan tetapi hasil voting itu berarti Johnson didukung 59 persen anggota parlemen Konservatif, berbanding 41 persen yang menentangnya. Dalam aturan sekarang, Boris Johnson tidak dapat digugat dengan mosi tidak percaya lagi selama 12 bulan ke depan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.