Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Skandal yang Memicu PM Inggris Boris Johnson Mundur

Kompas.com - 07/07/2022, 19:49 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

Skandal seks

Partai Konservatif telah dilanda sejumlah skandal di mana beberapa anggotanya di parlemen dituduh melakukan penyimpangan seksual, termasuk dua kasus yang menyebabkan dua anggota parlemen mengundurkan diri.

Anggota parlemen dari Partai Konservatif, Imran Ahmad Khan, mengundurkan diri setelah dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki berusia 15 tahun.

Neil Parish, anggota parlemen Partai Konservatif lainnya, mengundurkan diri setelah mengakui bahwa dia menonton konten pornografi di ponselnya ketika di House of Commons sebanyak dua kali.

Anggota parlemen Partai Konservatif lain telah ditangkap karena dicurigai melakukan pemerkosaan, penyerangan seksual, dan pelanggaran lainnya.

Anggota parlemen itu dibebaskan dengan jaminan pada Mei dan belum diidentifikasi di media untuk melindungi identitas korban.

Baca juga: 3 Skenario jika PM Inggris Boris Johnson Lengser atau Bertahan

Owen Paterson Affair

Tahun lalu, komite standar parlemen merekomendasikan penangguhan anggota parlemen dari Partai Konservatif, Owen Paterson, selama 30 hari.

Rekomendasi itu dikeluarkan setelah Paterson diketahui melakukan kasus advokasi “berbayar” dengan melobi atas nama perusahaan yang membayarnya.

Partai Konservatif awalnya memberikan suara di parlemen untuk menghentikan penangguhan Paterson dan merombak proses penyelidikan anggota parlemen.

Setelah menjadi sorotan, Paterson mengundurkan diri dan pemerintah mengabaikan perubahan yang diusulkan. Konservatif kalah dalam pemilihan untuk mengisi kursi Paterson.

Baca juga: 8 Kandidat Teratas PM Inggris yang Mungkin Akan Gantikan Boris Johnson

Perbaikan rumah dinas

Setelah perbaikan rumah dinas di Downing Street Nomor 10, dipimpin oleh seorang desainer dan termasuk wallpaper emas, komisi pemilihan Inggris mendenda Partai Konservatif senilai 17.800 poundsterling karena gagal melaporkan sumbangan secara akurat untuk membayarnya.

Penasihat etika Johnson kemudian mengkritik perdana menteri karena gagal mengungkapkan beberapa pesan yang dipertukarkan dengan donor.

Namun, dia menyimpulkan bahwa Johnson tidak sengaja berbohong tentang pesan tersebut.

Baca juga: Daftar 44 Pejabat dan Menteri Inggris yang Keluar, PM Boris Johnson Semakin Tertekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com