Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Politik Israel: Parlemen Bubar, Bagaimana Pemerintahan Selanjutnya Berjalan?

Kompas.com - 29/06/2022, 17:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com - Parlemen Israel diperkirakan akan bubar pada Rabu (29/6/2022), mengakhiri masa jabatan Perdana Menteri Naftali Bennett selama setahun dan memicu pemilihan kelima dalam waktu kurang dari empat tahun di negeri itu.

Dalam kondisi ini, mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu Israel disebut mungkin akan merebut kembali kekuasaan.

Baca juga: Mengapa Israel Sering Menggelar Pemilu?

Pertaruhannya kini tinggal menunggu ada atau tidaknya kesepakatan kejutan dalam kurang dari setengah hari ini, untuk menyelamatkan koalisi atau membentuk pemerintahan baru di dalam parlemen yang ada.

Aliansi delapan partai Bennett akan berakhir pada tengah malam dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid akan diangkat sebagai perdana menteri.

Mantan pembawa acara televisi itu akan memimpin pemerintahan sementara, menjelang pemilihan yang dijadwalkan pada akhir Oktober atau awal November.

Aliansi beraneka ragam Bennett yang dibentuk pada 2021 menawarkan jeda dari era kebuntuan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengakhiri rekor 12 tahun berturut-turut Netanyahu berkuasa dan melewati anggaran negara pertama Israel sejak 2018.

Netanyahu dilihat sebagai sosok pemecah, belah yang bersekutu dengan nasionalis sayap kanan dan partai-partai Yahudi ultra-Ortodoks Israel.

Dia telah menjanjikan kemenangan dalam pemilihan baru, tetapi mungkin sekali lagi berjuang untuk menggalang mayoritas parlemen, menurut beberapa jajak pendapat.

Dia saat ini diadili atas tuduhan korupsi, yang dia bantah.

Baca juga: 10 Tahun Lebih Berseteru, Turki-Israel Berupaya Pulihkan Hubungan

Kubu anti-Netanyahu kemungkinan akan dipimpin oleh Lapid, mantan selebritas TV yang berhaluan tengah.

Dikucilkan karena dinilai tak banyak berpengaruh di awal karier politiknya satu dekade lalu, ia telah mengejutkan banyak orang dengan keterampilan politiknya.

Ketika dia dan Bennett mengumumkan pekan lalu bahwa koalisi mereka tidak lagi dapat dipertahankan, Lapid berusaha menjadikan kembalinya Netanyahu sebagai ancaman nasional.

"Yang perlu kita lakukan hari ini adalah kembali ke konsep persatuan Israel. Jangan biarkan kekuatan gelap memisahkan kita dari dalam," kata Lapid sebagaimana dilansir AFP.

Sementara keruntuhan parlemen tampak hampir pasti, kejutan di menit-menit terakhir tetap mungkin terjadi mengingat iklim politik Israel yang bergejolak.

Faksi-faksi di seluruh spektrum politik khawatir jajak pendapat baru akan membuat mereka kehilangan kursi atau keluar dari parlemen sepenuhnya dengan jatuh di bawah ambang batas dukungan minimum, yaitu 3,25 persen dari semua suara yang diberikan.

Baca juga: Israel Akan Ganti PM dari Naftali Bennett ke Yair Lapid

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com