Tetapi pilihan untuk menghindari pemilihan umum lainnya semakin jauh, menurut laporan Israel.
Itu berarti Lapid diperkirakan akan menjabat pada tengah malam, setelah parlemen memberikan persetujuan akhir untuk RUU pembubaran sesuai dengan kesepakatan pembagian kekuasaan yang dia setujui dengan Bennett Juni lalu.
Bennett, seorang nasionalis religius, telah memimpin koalisi sayap kanan, sentris, merpati, dan Islamis dari faksi Raam. Koalisi membuat sejarah dengan menjadi partai Arab pertama yang mendukung pemerintah Israel dalam 74 tahun sejarah negara Yahudi itu.
Aliansi itu disatukan oleh keinginannya untuk menggulingkan Netanyahu dan memutus siklus merusak dari pemilihan umum yang tidak meyakinkan. Tapi sejak awal ikatan politiknya terancam oleh perpecahan ideologisnya.
Tetapi Bennett mengatakan tantangan terakhir adalah kegagalan untuk memperbarui tindakan yang memberikan kepastian untuk sekitar 475.000 pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki hidup di bawah hukum Israel.
Beberapa anggota parlemen Arab dalam koalisi menolak mendukung RUU yang secara de facto mendukung pendudukan 55 tahun, yang memaksa warga Palestina Tepi Barat untuk hidup di bawah kekuasaan Israel.
Baca juga: Lebanon Peringatkan Agresi Israel di Perairan Sengketa
Bagi Bennett, seorang pendukung setia pemukiman, membiarkan apa yang disebut undang-undang Tepi Barat berakhir tidak dapat ditoleransi. Pembubaran parlemen sebelum masa akhirnya pada 30 Juni untuk sementara memperbarui sikap tersebut.
"Kami bertarung seperti singa, hingga saat-saat terakhir, sampai itu menjadi tidak mungkin," kata Bennett kepada Channel Israel, 12 hari setelah mengumumkan kehancuran koalisinya.
Bennett diperkirakan akan tetap sebagai perdana menteri alternatif dan bertanggung jawab atas kebijakan Iran, karena kekuatan dunia mengambil langkah-langkah untuk menghidupkan kembali pembicaraan yang terhenti tentang program nuklir Teheran.
Israel menentang pemulihan perjanjian 2015 yang memberikan keringanan sanksi kepada Iran sebagai imbalan atas pemeriksaan program nuklirnya.
Lapid akan mempertahankan gelar menteri luar negerinya saat menjabat sebagai perdana menteri ke-14 Israel.
Dia akan menemukan dirinya dalam sorotan awal, dengan Presiden AS Joe Biden akan berada di Yerusalem dalam dua minggu mendatang.
Baca juga: Gonjang-ganjing Politik Israel, Mengapa Perdana Menteri akan Diganti?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.