Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Lanka Bangkrut, Tarif Listrik Naik 835 Persen

Kompas.com - 27/06/2022, 21:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com – Sri Lanka bangkrut dan kini giliran hendak menaikkan tarif listrik bagi warga.

Perusuhaan listrik Sri Lanka yang dikelola negara, Dewan Listrik Ceylon (CEB) bahkan dilaporkan akan meminta kenaikan tarif listrik yang mengejutkan, yakni lebih dari 800 persen  kepada pelanggan termiskin mereka.

Sri Lanka telah dihantam oleh krisis valuta asing, sehingga sangat kekurangan dollar untuk impor berbagai keperluan, termasuk bahan bakar untuk menghasilkan listrik dan untuk transportasi.

Baca juga: 5 Negara yang Bangkrut Sebelum Sri Lanka, Bagaimana Cara Mereka Bertahan?

Komisi Utilitas Publik Sri Lanka (PUCSL) mengatakan CEB telah kehilangan 65 miliar rupee (185 juta dollar AS) pada kuartal pertama dan mengupayakan kenaikan harga 835 persen untuk konsumen listrik terkecil yang disubsidi besar-besaran, 

Saat ini, siapa pun yang menggunakan listrik kurang dari 30 kilowatt sebulan hanya akan diminta membayar 54,27 rupee (sekitar 0,15 dollar AS atau Rp2.200).

Nah, CEB ingin menaikkan tarif listrik kepada penduduk tersebut menjadi 507,65 rupee (sekitar 1,44 dollar AS atau Rp20.800).

"Mayoritas konsumen domestik tidak akan mampu membayar jenis kenaikan tajam ini," kata Ketua PUCSL Janaka Ratnayake kepada wartawan di Colombo, dikutip dari AFP.

"Oleh karena itu kami mengusulkan subsidi langsung dari Departemen Keuangan untuk menjaga kenaikan menjadi kurang dari setengah dari apa yang mereka minta," tambah dia.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Minta Diskon Minyak Rusia Usai Kehabisan Bensin


Dia menyampaikan, tarif domestik belum diputuskan, tetapi harga akan naik 43 hingga 61 persen untuk pengguna komersial dan industri.

Ratnayake menyatakan, CEB juga akan diizinkan untuk menagih pengguna yang memperoleh devisa, seperti eksportir, dalam dollar untuk membantu generator membiayai impor minyak dan suku cadang.

Pemerintah Sri Lanka diketahui telah memberlakukan pemadaman listrik 13 jam beberapa bulan yang lalu.

Tetapi, pemadaman telah dikurangi menjadi sekitar empat jam sehari karena hujan memenuhi waduk pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Selama enam bulan terakhir, pemerintah telah menaikkan harga solar hampir empat kali lipat dan bensin lebih dari dua setengah kali lipat.

Sri Lanka tetap hampir tanpa diesel dan bensin.

Baca juga: Sri Lanka Naikkan Harga BBM Lagi, Negara Minta Maaf

Menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera mengatakan dirinya tidak dapat mengatakan kapan stok baru akan tiba di negaranya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com