Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Remaja Tewas secara Misterius di Bar Afrika Selatan: Jasad Terserak di Meja, Kursi, dan Lantai, Tanpa Tanda Cedera

Kompas.com - 27/06/2022, 08:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

LONDON TIMUR, KOMPAS.com - Sedikitnya 21 remaja tewas selama akhir pekan setelah keluar malam di sebuah bar kota di Afrika Selatan pada Minggu (26/6/2022).

Meskipun penyebab kematian masih belum jelas, pejabat dan politisi lokal mengatakan, mereka khawatir ini mungkin kasus pelanggaran minuman keras di bawah umur, yang salah dan berujung tragis.

Pemerintah Provinsi Eastern Cape mengatakan, delapan anak perempuan dan 13 anak laki-laki meninggal di kedai minuman, di daerah perumahan yang disebut Taman Pemandangan.

Baca juga: Teka-teki Penyebab 21 Remaja Tewas Misterius di Bar Afrika Selatan Mulai Terungkap

Sebanayk 17 ditemukan tewas di tempat kejadian, sedangkan sisanya meninggal di rumah sakit.

Botol-botol kosong alkohol, wig, dan bahkan selempang "Selamat Ulang Tahun" berwarna ungu pastel ditemukan berserakan di jalan berdebu di luar kelab dua lantai “Enyobeni Tavern”, kata Unathi Binqose, seorang pejabat keamanan pemerintah yang tiba di tempat kejadian saat fajar.

Banyak dari korban diperkirakan adalah siswa yang merayakan akhir ujian sekolah menengah mereka pada Sabtu malam, kata para pejabat, sebagaimana dilansir AFP.

Tidak ada luka yang terlihat pada tubuh korban, tetapi otopsi akan menentukan apakah kematian mereka dapat dikaitkan dengan keracunan.

Baca juga: Penembakan di Amerika Lagi, Remaja 15 Tahun Tewas dalam Konser di Washington DC

Di antara pejabat senior pemerintah yang bergegas ke kota selatan Afrika itu adalah Menteri Kepolisian Afrika Selatan Bheki Cele.

Dia menangis setelah keluar dari kamar mayat tempat mayat disimpan. "Ini pemandangan yang mengerikan," katanya kepada wartawan.

"Mereka cukup muda. Ketika Anda diberitahu bahwa mereka berusia 13 tahun, 14 tahun, dan Anda pergi ke sana dan Anda melihat mereka. Itu menghancurkan (Anda)."

Diduga minum alkohol di bawah umur

Di Afrika Selatan, konsumsi alkohol diperbolehkan untuk di atas 18 tahun.

Akan tetapi, di kedai minuman kota yang sering terletak bersebelahan dengan rumah keluarga itu peraturan keselamatan dan undang-undang usia minum tidak selalu ditegakkan.

"Kami memiliki seorang anak yang ada di sana, yang meninggal di tempat kejadian," kata orangtua dari seorang gadis berusia 17 tahun.

Baca juga: 35 Gadis Remaja Jadi Budak Seks, Dipaksa Melahirkan dan Jual Bayinya

"Anak ini, kami tidak berpikir akan mati dengan cara ini. Ia adalah anak yang rendah hati, penuh hormat," kata ibu yang berduka Ntombizonke Mgangala, berdiri di samping suaminya di luar kamar mayat.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, yang menghadiri KTT G7 di Jerman, menyampaikan belasungkawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com