Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Kembali Naik, Afrika Selatan Diperkirakan Masuki Gelombang Kelima Covid-19 Lebih Awal

Kompas.com - 30/04/2022, 18:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

CAPE TOWN, KOMPAS.com - Afrika Selatan mungkin memasuki gelombang kelima Covid-19 lebih awal dari yang diperkirakan, setelah peningkatan infeksi yang berkelanjutan selama 14 hari terakhir.

Lonjakan kasus tampaknya didorong oleh sub-varian BA.4 dan BA.5 Omicron, menurut pejabat kesehatan dan ilmuwan negara itu.

Baca juga: Covid Taiwan Tembus 10.000 Kasus Sehari Usai Hidup Berdampaingan dengan Virus Corona

Negara yang mencatat kasus virus corona dan kematian terbanyak di benua Afrika itu, baru keluar dari gelombang keempat sekitar Januari.

Ali awalnya memperkirakan gelombang kelima bisa dimulai pada Mei atau Juni, bersamaan dengan awal musim dingin di belahan bumi selatan.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla, mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa meskipun rawat inap meningkat, sejauh ini tidak ada perubahan dramatis dalam penerimaan ke unit perawatan intensif atau kematian.

Ia mengatakan pada tahap ini otoritas kesehatan belum memperingatkan adanya varian baru, selain perubahan varian dominan Omicron yang beredar.

Spesialis penyakit menular Richard Lessells mengatakan pada pengarahan yang sama bahwa berkurangnya kekebalan dari gelombang sebelumnya, dapat berkontribusi pada kebangkitan kasus yang lebih awal dari perkiraan.

Baca juga: Tes Covid-19 Massal di Guangzhou Batalkan Ratusan Penerbangan

Dia mengatakan meningkatnya pangsa infeksi yang dikaitkan dengan sub-garis keturunan BA.4 dan BA.5 dari varian Omicron menunjukkan bahwa mereka memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan sub-varian Omicron lainnya seperti BA.2.

Sejauh ini tidak ada tanda bahwa BA.4 dan BA.5 menyebabkan penyakit yang jauh lebih parah, kata Waasila Jassat dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular dilansir Guardian pada Jumat (29/4/2022).

Afrika Selatan telah melaporkan lebih dari 3,7 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 100.000 kematian selama pandemi.

Pada Kamis (28/4/2022), kantor WHO Afrika menandai peningkatan infeksi Afrika Selatan sebagai pendorong utama peningkatan di benua Afrika.

Pejabat kesehatan senior Nicholas Crisp juga mengatakan pada Jumat (29/4/2022) bahwa Afrika Selatan memiliki dosis vaksin yang cukup, dan tidak berencana untuk membeli lebih banyak lagi.

Dia menambahkan, pemerintah tidak berniat membeli pil pengobatan Covid Pfizer Paxlovid untuk pasien sektor publik, antara lain karena harganya sangat mahal.

Baca juga: Tes Covid-19 Massal di Guangzhou Batalkan Ratusan Penerbangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com