Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ronny P Sasmita
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution

Penikmat kopi yang nyambi jadi Pengamat Ekonomi

Obama Versus Trump

Kompas.com - 26/06/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

OBAMA boleh jadi adalah orang yang paling kaget saat Donald Trump menang di pemilihan presiden tahun 2016 lalu, kaget bercampur heran dan canggung tepatnya.

Memang, Trump nyaris saja ikut konvensi partai republik tahun 2011 dan siap untuk berperang dengan Obama di pemilihan 2012.

Hanya saja, senjata utama Trump kala itu untuk tenar kurang mumpuni. Senjatanya berupa isu Obama Birth Sertificate (Birthism) alias mempertanyakan ke-Amerika-an Obama, berantakan di tengah jalan.

Trump mulai membakar isu asal usul Obama di bulan Maret 2011. Trump melebarkan jangkauan isu tersebut ke saentaro Amerika.

Walaupun sebelumnya, Orly Taitz, aktivis konservatif, pernah mengguggat Obama atas isu asal usul tersebut, yang dianggap akan membatalkan legitimasi Obama sebagai presiden AS.

Gugatan itu akhirnya dibatalkan pengadilan federal dan hilang begitu saja dari peredaran isu.

Padahal isu tersebut adalah isu lama, sudah sejak kompetisi Obama dan John McCain di pemilihan tahun 2008 dan ditolak sendiri oleh McCain.

Ketika itu, seorang wanita muncul di acara partai Republik dan menyebarkan rumor bahwa Obama dilahirkan di Arab. Wanita tersebut menyampaikan sendiri cerita tersebut di hadapan John McCain.

Namun senator McCain menolak dengan tegas. Ia menanggapinya dengan mengatakan, "Senator Obama is a decent person and a person you don't have to be scared of as president of the United States," Maka case pun closed seketika itu juga.

Dan memang sudah jelas bahwa pada bulan Juni 2008, tim kampanye Obama merilis fotokopi sertifikat kelahiran Obama yang singkatnya menunjukkan bahwa Obama dilahirkan di Honolulu, Hawaii, pada tanggal 4 Agustus 1961.

Bahkan para wartawan juga menggali pengumuman kelahiran sezaman yang diterbitkan dalam surat kabar Hawaii dan tak ada masalah lanjutan yang berarti setelah itu

Entah bagaimana ceritanya, Trump mengangkat lagi bisikan konspirasi tersebut dan mengulang lagu lama yang jelas-jelas pernah ditolak John McCain, kompetitor Obama di pemilihan tahun 2008.

Trump dapat panggung di media-media kanan dan lantang meneriakan "Show your birth sertificate" selama sekitar dua bulan.

Ruang publik Amerika ribut. Kubu konservatif terbelah, hanya yang senior dan moderat yang tak mempersoalkan akta lahir Obama, sisanya berteriak negatif pada gedung putih.

Target Trump sederhana, yakni isu yang ia bawa mendapat tempat di Kaukus Tea Party, kaukus dalam Partai Republik yang berdiri beberapa saat setelah Obama dilantik, untuk menentang kepemimpinan Obama dan berniat menjegal Obama agar tak terpilih dua kali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com