Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ronny P Sasmita
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution

Penikmat kopi yang nyambi jadi Pengamat Ekonomi

Obama Versus Trump

Kompas.com - 26/06/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebelum Obama mengarahkan "Slam" ke Donald Trump secara langsung, Obama mencubit Mitt Romney terlebih dahulu, dengan candaan politik yang cukup berkelas. Mitt Romney adalah calon kompetitor Obama di pemilihan tahun depannya, 2012.

"And then there’s a vicious rumor floating around that I think could really hurt Mitt Romney. I heard he passed universal health care when he was governor of Massachusetts. (Laughter.) Someone should get to the bottom of that", kata Obama, sembari senyum

Setelah Mitt Romney, Obama langsung menuju Trump secara personal. Begini Verbatimnya dari dokumen gedung putih.

And I know just the guy to do it -– Donald Trump is here tonight! (Laughter and applause.) Now, I know that he’s taken some flak lately, but no one is happier, no one is prouder to put this birth certificate matter to rest than the Donald. (Laughter.) And that’s because he can finally get back to focusing on the issues that matter –- like, did we fake the moon landing? (Laughter.) What really happened in Roswell? (Laughter.) And where are Biggie and Tupac? (Laughter and applause.)

But all kidding aside, obviously, we all know about your credentials and breadth of experience. (Laughter.) For example -- no, seriously, just recently, in an episode of Celebrity Apprentice -- (laughter) -- at the steakhouse, the men’s cooking team cooking did not impress the judges from Omaha Steaks. And there was a lot of blame to go around. But you, Mr. Trump, recognized that the real problem was a lack of leadership. And so ultimately, you didn’t blame Lil’ Jon or Meatloaf. (Laughter.) You fired Gary Busey. (Laughter.) And these are the kind of decisions that would keep me up at night. (Laughter and applause.) Well handled, sir. (Laughter.) Well handled.

Say what you will about Mr. Trump, he certainly would bring some change to the White House. Let’s see what we’ve got up there. (Laughter.)

(di screen diperlihatkan kartun sebuah istana, bertuliskan “Trump White House Resort and Casino. Tawa audience pecah)

Di tengah audience, Trump hanya senyum-senyum, tapi mukanya jelas terlihat di kamera memerah dan canggung.

Saat itu, Trump sadar, kartunya sudah mati untuk "presidential race 2012." Karena besok dan selanjutnya, pesta isu sertifikat kelahiran Obama selesai, ludes disiram Obama.

Kaukus Tea Party beralih ke Mitt Romney, untuk berperang di pemilihan presiden Amerika 2012, yang akhirnya juga bertekuk lutut di depan Obama-Biden.

Tapi tanpa banyak diketahui publik, tak lama setelah Romney kalah, Donald Trump mengisi aplikasi pencalonan presiden untuk tahun 2016 di Partai Republik, tepatnya akhir 2012 setelah pemilihan 3 November, di mana di bagian atas lembaran aplikasi, tepatnya bagian Motto, tertulis "Make America Great Again" atau MAGA.

Si pengisi aplikasi tersebut, sosok yang pernah di-slam Obama di malam jelang awal bulan Mei 2011, akhirnya bersalaman dengan Obama di acara serah sambut Gedung Putih sebagai presiden Amerika 2016-2020 setelah inagurasi 20 Januari 2017.

Senjata utamanya sudah berubah, isu besarnya adalah "imigrasi", dilahirkan oleh Steve Bannon dan Tim, bukan lagi isu birth certificate.

Dan di sisi lain, sehari setelah pengumuman kemenangan Trump (artinya Trump belum dilantik), James Comey, Direktur FBI kala itu dan tim intinya, menemui Trump di Trump tower, dalam jadwal awal briefing calon presiden.

Itu acara resminya. Tapi acara "off the record-nya," Comey menyerahkan dokumen bukti-bukti keterlibatan Rusia dalam kemenangan Donald Trump di pemilihan 2016.

Tak pelak, Trump merasa di-blackmailed, yang rentetan ceritanya belum juga terang sampai hari ini, meskipum tetap punya tenaga untuk menyuluk keributan kedua kubu sampai pada pemilihan 2020 lalu.

Comey akhirnya dipecat, lalu special council mengambil alih kasus intervensi Rusia tersebut. Maka lahirlah laporan Mueller yang akhirnya berujung di pansus kongres dan membuat beberapa pensehat Donald Trump masuk penjara.

Namun sampai akhir masa pemerintahanya, Trump tak pernah serius menanggapi isu tersebut. Trump menyebutnya dengan istilah "Witch Hunt" alias investigasi yang tak akan berbuah hasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com