KYIV, KOMPAS.com - Ukraina melaporkan diserang dari arah Belarus pada hari ke-122 invasi Rusia, Sabtu (25/6/2022).
Sementara itu, mundurnya pasukan Ukraina dari Severodonetsk justru dipandang Pentagon sebagai kerugian Rusia, dan kelompok negara-negara BRICS mengajak pertemuan untuk menyudahi perang Ukraina vs Rusia.
Dikutip dari AFP, berikut adalah rangkuman hari ke-122 jalannya perang Rusia Ukraina.
Baca juga: Uni Eropa Siapkan Rencana Hidup Tanpa Gas Rusia
Badan intelijen Ukraina mengatakan, Rusia bermaksud menyeret Belarus ke dalam perang setelah rudal ditembakkan dari wilayah Belarus ke perbatasan utara.
"Serangan hari ini secara langsung terkait dengan upaya Kremlin untuk menarik Belarus sebagai pihak yang berperang bersama ke dalam perang di Ukraina," kata intelijen Ukraina di Telegram.
Ukraina mengatakan, pihaknya mengalami pemboman besar-besaran dari dalam Belarus, negara tetangga mereka yang merupakan sekutu Rusia dan tidak secara resmi terlibat dalam konflik tersebut.
Sergiy Gaiday gubernur wilayah Luhansk juga mengatakan, pasukan Rusia maju ke kota kembar Lysychansk yang mengalami pemboman Rusia semakin berat saat Moskwa terus melancarkan serangannya di Ukraina timur.
"Tetap dalam posisi yang diserang tanpa henti selama berbulan-bulan tidak masuk akal," kata Gaiday, seraya menyebutkan bahwa 90 persen kota rusak.
Merebut Severodonetsk dan Lysychansk akan memberi Rusia kendali atas Luhansk, dan memungkinkan mereka untuk merangsek lebih jauh ke jantung industri Ukraina di Donbass.
Baca juga:
"Apa yang (pasukan Ukraina) lakukan adalah menempatkan diri mereka pada posisi di mana mereka dapat membela diri dengan lebih baik," kata seorang pejabat senior Pentagon kepada wartawan.
Kelompok negara BRICS mendukung pembicaraan antara Moskwa dan Kyiv, setelah digelarnya KTT dengan latar belakang konflik Ukraina.
BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan itu menyumbang lebih dari 40 persen populasi global dan hampir seperempat dari produk domestik bruto dunia.
Sebanyak tiga anggota yaitu China, India, dan Afrika Selatan abstain dari pemungutan suara pada resolusi PBB yang mengecam invasi Rusia.
Presiden Vladimir Putin pada Kamis (23/6/2022) mendesak BRICS untuk mengacuhkan negara-negara Barat yang memberlakukan sanksi berat terhadap Moskwa atas perang Rusia Ukraina.
Baca juga: Legalkah Warga Asing Ikut Berperang Membela Ukraina?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.