Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mekanik Ukraina Ubah Mobil Rally Jadi Mobil Tempur Minim Suara, Nyaris Tak Terdengar oleh Rusia

Kompas.com - 21/06/2022, 09:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ZAPORIZHZHIA, KOMPAS.com - Di sebuah bengkel di Zaporizhzhia, Ukraina selatan, para mekanik bekerja keras mengubah mobil rally menjadi kendaraan yang dapat digunakan untuk bertempur melawan pasukan Rusia di garis depan.

Mereka mengganti knalpot, menghilangkan setelan sport, dan mengubah interior untuk menciptakan kendaraan tempur sederhana. Semuanya di bawah pengawasan Volodymyr Tarkhov.

Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, pria berusia 32 tahun itu memproduksi kapal katamaran dan kayak fiberglass.

Baca juga: Kisah Pilot Drone Remaja Sipil Berusia 15 Tahun, Bantu Jaga Kyiv dari Rusia, Dielukan sebagai Pahlawan

Sejak awal perang Rusia Ukraina, Tarkhov bersama teman-temannya telah mengubah sekitar 30 mobil penumpang biasa menjadi kendaraan militer.

Sekarang, mereka sedang menyelesaikan pekerjaan mobil tempur dengan mesin dari model Lada Rusia yang digunakan oleh pebalap rally Ukraina. Ini adalah konversi kedua mereka.

Tarkhov dan teman-temannya membuatnya lebih tenang, menambahkan lubang besar di bagian depan untuk menembak dengan senapan mesin.

Tukang las bernama Maxym Sendukov (33) mengatakan, knalpot baru akan membuat mobil hampir tidak terdengar oleh musuh.

“Tujuannya agar mobil sedikit lebih tenang supaya bisa lewat dan tetap tidak terlihat,” ujarnya dikutip dari AFP.

Mobil yang nyaman untuk tentara

Volodymyr Tarkhov ketika diwawancara di depan mobil tempur buatan dia dan rekan-rekannya di bengkel kota Zaporizhzhia, 15 Juni 2022. Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, Tarkhov dan kolega mengubah mobil rally menjadi kendaraan tempur minim suara yang nyaris tidak terdengar oleh musuh, serta mudah bermanuver.AFP/KATERYNA KLOCHKO Volodymyr Tarkhov ketika diwawancara di depan mobil tempur buatan dia dan rekan-rekannya di bengkel kota Zaporizhzhia, 15 Juni 2022. Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, Tarkhov dan kolega mengubah mobil rally menjadi kendaraan tempur minim suara yang nyaris tidak terdengar oleh musuh, serta mudah bermanuver.
Pada hari-hari awal Rusia invasi Ukraina, para mekanik itu sibuk membangun penghalang anti-tank dan memasang balok beton guna melindungi titik masuk ke kota.

Adapun pekerjaan konversi mobil mereka disponsori oleh pengusaha lokal yang membeli logam dan suku cadang mobil.

Baca juga:

"Secara umum kami hanya membuat mobil nyaman bagi tentara untuk duduk di dalamnya atau keluar," kata Yevgen (45) yang berperan melucuti mobil dan menyiapkannya untuk dilas.

Dia menambahkan, tentara yang sudah menggunakan mobil lain produksi tim itu mengatakan bahwa kendaraannya sangat cepat dan mudah bermanuver.

"Ini sangat berguna dalam misi intelijen dan militer," katanya.

Salah satu tentara dengan panggilan Mamai yang berusia 50 tahun datang untuk memeriksa mobil. Ia mengungkapkan, tidak ada cukup mobil untuk tentara yang beroperasi di garis depan dan kebanyakan dipasok oleh relawan.

"Jeep dan minibus dibutuhkan di garis depan untuk mengangkut banyak orang".

Bagi Mamai, keuntungan dari mobil tempur buatan Volodymyr Tarkhov dan rekan-rekannya adalah semua penumpang bisa menembak dari semua sisi mobil.

"Kami akan mengambil mobil hari ini dan membawanya ke pos-pos kami," lanjut Mamai.

Baca juga: Kisah Tak Biasa Pasutri Asal India: Istri Terjebak Perang Ukraina, Suami Disekap Pemberontak di Yaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com