NEW DELHI, KOMPAS.com - Sepasang suami istri asal India akhirnya bersatu kembali di rumah mereka di Negara Bagian Kerala, setelah masing-masing selamat dari dua konflik internasional.
Akhil Reghu (26) termasuk di antara tujuh pelaut India yang disekap pemberontak Houthi di Yaman setelah kapal kargo sipil yang diawakinya dibajak di Laut Merah pada Januari lalu.
Istrinya, Jithina Jayakumar (23), yang tengah mengenyam pendidikan kedokteran di Ukraina, kemudian mulai mengirim email dan menelepon para pejabat pemerintah guna memastikan agar Akhil pulang dengan selamat.
Baca juga: Moskwa Sadar AS Sediakan Informasi Intelijen Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia
Namun, begitu Rusia menginvasi Ukraina pada Februari, Jithina menghadapi cobaan lain. Dia harus bertahan di negara yang dilanda perang sambil tetap memperjuangkan nasib sang suami.
Akhil dan rekan-rekannya akhirnya dibebaskan pekan lalu setelah menghabiskan 112 hari di rumah tahanan di Yaman.
Sekarang, Akhil dan Jithina kembali ke Distrik Kochi di Kerala, tempat ayah Jithina dirawat karena kanker.
"Saya tidak tahu bagaimana mengungkapkannya. Empat bulan ini terasa seperti antara hidup dan mati," ujar Jithina kepada BBC Hindi.
Akhil dan Jithina menikah di Kerala pada Agustus 2021. Sebulan kemudian, Akhil bergabung dengan Rwabee, kapal kargo berbendera Uni Emirat Arab, sebagai anak buah kapal di bagian geladak.
Sementara itu, Jithina kembali ke Universitas Kedokteran Kyiv, tempat dia berkuliah sebagai mahasiswa tahun keenam.
Pada pagi hari, 2 Januari 2022, para awak kapal Rwabee mendengar tembakan dari buritan kapal.
"Sekitar 40 orang dengan perahu kecil telah mengepung kapal. Mereka semua naik ke kapal. Saat itulah kami menyadari kapal telah dibajak," kata Sreejith Sajeevan, pekerja bagian tangki minyak di kapal itu, kepada BBC Hindi.
Dia adalah rekan kerja Akhil yang juga ditawan kelompok pemberontak Houthi. Akhil sendiri terlalu trauma untuk menceritakan apa yang dialaminya.
Baca juga: Produksi Pertanian Ukraina dan Rusia Penting Pulihkan Keamanan Pangan Global
Pemberontak Houthi menguasai Rwabee lantaran mereka mengira kapal itu membawa perlengkapan militer ke Arab Saudi.
Yaman dikoyak konflik antara pemerintah yang didukung Saudi dan kelompok pemberontak selama lebih dari tujuh tahun terakhir.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.