Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-117 Serangan Rusia ke Ukraina, Lituania Terseret Konflik, Donbass Masih Digempur

Kompas.com - 21/06/2022, 07:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KHARKIV, KOMPAS.com - Pada hari ke-117 invasi Rusia ke Ukraina, Senin (20/6/2022), Lituania ikut tegang dengan Rusia dan pertempuran di wilayah Donbass terus berlanjut.

Sementara itu di luar medan perang Rusia Ukraina, ekspor minyak dari Rusia ke China naik 55 persen yang membantu Moskwa mengatasi kerugian akibat sanksi.

Kemudian, pengajuan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO juga masih dibahas.

Baca juga: Rusia Sebut Serangan di Ukraina Timur Berjalan Mulus, Senjata Kiriman Barat Dihancurkan

Dikutip dari AFP, berikut adalah rangkuman hari ke-117 perang Ukraina vs Rusia.

1. Rusia mengintensifkan pertempuran

Prajurit Ukraina menembak dengan senjata self-propelled Perancis 155 mm/52 kaliber Caesar ke posisi Rusia di garis depan di wilayah Donbass dalam perang Rusia vs Ukraina di Ukraina timur, 15 Juni 2022. AFP PHOTO/ARIS MESSINIS Prajurit Ukraina menembak dengan senjata self-propelled Perancis 155 mm/52 kaliber Caesar ke posisi Rusia di garis depan di wilayah Donbass dalam perang Rusia vs Ukraina di Ukraina timur, 15 Juni 2022.
Rusia meningkatkan serangannya di wilayah Kharkiv dan Donetsk Ukraina, setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa kemungkinan pertempuran akan meningkat menjelang keputusan Uni Eropa tentang tawaran Kyiv untuk masuk ke blok tersebut.

Pertempuran juga berlanjut di Severodonetsk kota industri utama di timur. Ukraina mengatakan, mereka kehilangan kendali atas desa Metyolkine yang berdekatan dengan kota tersebut.

Pasukan Moskwa terus menggempur Ukraina timur selama berminggu-minggu untuk merebut wilayah industri utama Donbass, setelah dipukul mundur dari bagian lain negara itu setelah invasi Rusia dimulai pada 24 Februari 2022.

Sergiy Gaiday gubernur regional Luhansk juga mengatakan di media sosial, pabrik kimia Azot di Severodonetsk lokasi ratusan warga sipil dikatakan berlindung terus-menerus ditembaki oleh pasukan Rusia.

Baca juga: Perang Ukraina: Mengapa Donbass Jadi Target Minimum Invasi Rusia Saat Ini?

2. Ekspor minyak dari Rusia ke China naik

Ilustrasi Kilang MinyakPIXABAY/ISA KARAKUS Ilustrasi Kilang Minyak
Ekspor minyak dari Rusia ke China naik 55 persen pada Mei, menurut data bea cukai terbaru,. Kenaikan ini turut mengimbangi kerugian dari sanksi Barat atas invasi Rusia ke Ukraina.

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu mengimpor sekitar 8,42 juta ton minyak dari Rusia bulan lalu, melebihi impor dari Arab Saudi.

Pekan lalu, Presiden China Xi Jinping meyakinkan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang dukungan China untuk kedaulatan dan keamanan Rusia.

Beijing juga dituduh memberikan perlindungan diplomatik untuk Moskwa dengan mengecam sanksi Barat dan penjualan senjata ke Kyiv.

Baca juga: Rusia Resmi Jadi Pemasok Minyak Terbesar untuk China

3. Lituania terseret konflik

Ilustrasi rel kereta api.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi rel kereta api.
Rusia mengancam akan membalas Lituania yang secara terbuka membatasi transit kereta api barang-barang yang disanksi Uni Eropa ke eksklave Kaliningrad di Moskwa, yang terjepit di antara Lituania dan Polandia.

"Rusia berhak mengambil tindakan untuk melindungi kepentingan nasionalnya" jika transit kargo dari Kaliningrad ke seluruh negara melalui Lithuania tidak segera dipulihkan sepenuhnya, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Lituania pekan lalu mengumumkan bahwa mereka melarang transit kereta api barang yang dikenakan sanksi Uni Eropa dari daratan Rusia ke Kaliningrad.

"Bukan Lituania yang melakukan--ini sanksi Eropa yang mulai berlaku sejak 17 Juni," kata Menteri Luar Negeri Lituania Gabrielius Landsbergis kepada wartawan di Luksemburg, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Rusia Ancam Balas Lituania karena Larang Transit Kereta Api ke Kaliningrad

4. Pengajuan Swedia dan Finlandia gabung NATO masih dibahas

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bertemu dengan perwakilan dari Finlandia, Swedia, dan Turki untuk berusaha membuat kemajuan dalam pengajuan keanggotaan negara-negara Nordik itu menjelang pertemuan puncak minggu depan.

Saat ini Turki masih belum menyetujui jika Finlandia dan Swedia gabung NATO.

Turki menuduh Finlandia dan Swedia menyediakan tempat yang aman bagi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Turki dan sekutu Baratnya.

Baca juga: Alasan Turki Tolak Swedia dan Finlandia Gabung NATO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com