Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesty: Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Kharkiv, Bunuh Warga Sipil Tanpa Pandang Bulu

Kompas.com - 14/06/2022, 14:26 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

KHARKIV, KOMPAS.com - Amnesty International pada Senin (13/6/2022) mengatakan, penembakan tanpa henti Rusia terhadap Kota Kharkiv di Ukraina timur dengan bom tandan dan ranjau darat yang tersebar adalah kejahatan perang yang membunuh ratusan warga sipil tanpa pandang bulu.

Kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, berada di bawah pengeboman hampir terus-menerus sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari hingga pasukan Ukraina mendorong Rusia menjauh dari kota itu pada Mei.

Ukraina mengatakan 606 warga sipil tewas di sana dan 600.000 dievakuasi.

Baca juga: Rusia Dikecam Setelah Gunakan Bom Tandan untuk Serang Ukraina dan Bunuh Warga Sipil

Amnesty mengatakan bahwa mereka telah menemukan selama 14 hari penyelidikan pada bulan April dan awal Mei bukti bahwa Rusia telah menggunakan bom tandan dan ranjau yang tersebar di Kharkiv.

"Pengeboman berulang terhadap lingkungan perumahan di Kharkiv adalah serangan membabi buta yang menewaskan dan melukai ratusan warga sipil, dan dengan demikian merupakan kejahatan perang," kata Amnesty dalam sebuah laporan, dilansir dari Reuters.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari laporan Amnesty.

Di masa lalu, Rusia membantah menargetkan warga sipil dan menuduh Ukraina memalsukan bukti kejahatan perang.

Baca juga: Wali Kota Mykolaiv Ukraina Sebut Rusia Gunakan Bom Tandan di Wilayah Sipil

Baik Rusia maupun Ukraina tidak menandatangani perjanjian internasional yang melarang bom tandan.

"Tetapi penggunaan senjata semacam itu masih merupakan kejahatan perang jika diterapkan tidak pandang bulu dan membunuh atau membahayakan warga sipil," kata Konsultan riset Amnesty International Jean-Baptiste Gallopin kepada Reuters.

Sebagai contoh, dia mengutip serangan bom tandan di taman bermain di Jalan Mira Kharkiv, yang katanya menewaskan sembilan orang dan melukai 35 orang.

Gallopin mengatakan Amnesty juga menemukan bahwa pasukan Ukraina telah melanggar hukum humaniter internasional dengan menempatkan artileri di dekat bangunan tempat tinggal, menarik tembakan Rusia.

Petugas pemadam kebakaran bekerja memadamkan api di gudang di tengah pemboman Rusia di Kharkiv, Ukraina, Sabtu, 23 April 2022.AP PHOTO/FELIPE DANA Petugas pemadam kebakaran bekerja memadamkan api di gudang di tengah pemboman Rusia di Kharkiv, Ukraina, Sabtu, 23 April 2022.

Meski demikian, dia tidak membenarkan langkah Rusia karena melakukan penembakan ke wilayah kota tanpa pandang bulu.

Kementerian Pertahanan Ukraina tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar segera.

Baca juga: Rusia Gunakan Senjata Ilegal di Ukraina, dari FAB-250 hingga Bom Tandan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com