Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Orang Tewas di Kharkiv Setelah Digempur Rusia 4 Hari

Kompas.com - 18/04/2022, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KHARKIV, KOMPAS.com – Sebanyak 18 orang tewas dan 100 lainnya terluka akibat gempuran serangan Rusia di Kota Kharkiv, Ukraina, yang berlangsung selama empat hari.

Klaim tersebut disampaikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (17/4/2022) malam waktu setempat.

Pada Minggu saja, lima orang tewas dan 20 lainnya terluka ketika tembakan rudal dan artileri Rusia menghantam pusat Kharkiv dan pinggiran Saltivka.

Baca juga: PM Ukraina Tegaskan Kota Mariupol Belum Jatuh ke Tangan Rusia

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban tewas akibat gempuran serangan Rusia.

Zelensky mengatakan dalam pidatonya bahwa Rusia terus menerus membombardir Kota Kharkiv.

"Ini tidak lain adalah teror yang disengaja: mortir, artileri terhadap pemukiman biasa, terhadap warga sipil biasa," kata Zelensky.

Sementara itu, gubernur regional Oleh Synyehubov mengatakan bahwa angkatan bersenjata Ukraina telah berhasil melakukan serangan balik di wilayah Kharkiv.

Baca juga: Jerman Kumpulkan Bukti untuk Adili Terduga Penjahat Perang di Ukraina

Pasukan Ukraina juga berhasil merebut kembali dua desa secara penuh dan beberapa desa secara parsial.

Sementara itu, batas waktu ultimatum Rusia agar pasukan Ukraina Ukraina yang tersisa di Mariupol untuk menyerah telah berakhir.

Angkatan Bersenjata Rusia mengeluarkan ultimatum pada Sabtu (16/4/2022) yang mendesak lawan mereka untuk meletakkan senjata pada Minggu pukul 06.00 waktu Moswka dan mengungsi sebelum pukul 13.00.

Beberapa jam setelah tenggat waktu berlalu pada Minggu, tidak ada tanda-tanda pasukan Ukraina di Mariupol, yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal, meletakkan senjatanya.

Baca juga: Rusia Tuding Israel Gunakan Invasi Ukraina sebagai “Pengalihan Isu” dari Masalah Palestina

Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan pada Minggu bahwa pasukan Ukraina yang tersisa di Mariupol masih berjuang.

Shmyhal menambahkan, pasukan Ukraina masih menentang Rusia yang meminta mereka untuk menyerah, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

“Kota ini (Mariupol) masih belum jatuh,” kata Shmyhal kepada program “This Week” dari ABC.

Tidak diketahui berapa banyak tentara Ukraina yang tersisa dan bersembutni di pabrik baja Azovstal.

Baca juga: Tentara Ukraina di Mariupol Tolak Ultimatum Rusia untuk Menyerah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com