Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Gunakan Senjata Ilegal di Ukraina, dari FAB-250 hingga Bom Tandan

Kompas.com - 24/05/2022, 20:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

KYIV, KOMPAS.com - Reporter Guardian mengungkapkan bukti senjata ilegal yang ditemukan di area pemukiman Ukraina, ditengah upaya penyelidikan dugaan kejahatan perang Rusia di Ukraina.

Kejahatan perang adalah pelanggaran terhadap hukum perang, sebuah komponen hukum internasional yang ditetapkan oleh konvensi Den Haag 1899 dan 1907, dan selanjutnya didefinisikan oleh konvensi Jenewa 1949.

Pelanggarannya termasuk pembunuhan yang disengaja terhadap tawanan perang dan warga sipil, penyiksaan dan penggunaan senjata ilegal.

Baca juga: 3 Kegagalan Rusia dalam Perang Ukraina, Termasuk di Pulau Ular dan Tewasnya Para Jenderal

Menurut laporan Guardian pada Selasa (24/5/2022), sebuah jet angkatan udara Rusia menjatuhkan serangkaian bahan peledak seberat 250 kg era Soviet di atas Borodyanka, utara Kyiv sekitar tengah malam pada 1 Maret 2022.

Itu adalah bom FAB-250 yang kuat, yang dirancang untuk menghantam sasaran militer seperti benteng musuh dan bunker.

Namun, tidak ada bangunan seperti itu di kota yang tenang berpenduduk 13.000 orang itu. Bom-bom itu jatuh di setidaknya lima bangunan tempat tinggal, membelahnya menjadi dua.

Puluhan mayat ditemukan di bawah puing-puing ketika pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin menarik diri dari wilayah Kyiv pada awal April.

Militer Rusia meninggalkan “TKP raksasa” yang bagi jaksa Ukraina menjadi bahan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang oleh Rusia dan presidennya, Vladimir Putin. Proses penyelidikan telah bekerja selama berminggu-minggu.

Baca juga: Diplomat Veteran Rusia untuk PBB Mundur, Malu atas Serangan Negaranya ke Ukraina

Reporter Guardian telah mengunjungi kota-kota kecil dan desa-desa di utara Kyiv, yang diratakan dengan tanah selama pendudukan Rusia, dan meninjau bukti yang ditemukan di sana, serta bahan-bahan lain dari jaksa Ukraina.

Temuannya dari amunisi yang tidak tepat sasaran seperti FAB-250, selongsong panah logam dan bom tandan, yang penggunaannya menyebabkan kematian ratusan warga sipil.

FAB-250

FAB-250 adalah salah satu bom yang paling sering digunakan oleh Rusia terhadap kota-kota Ukraina di oblast Kyiv, seperti Bucha, Hostomel dan Borodyanka.

Menurut para penyelidik, setidaknya delapan bangunan di kota-kota utara Kyiv dihancurkan oleh bom-bom yang kuat dan tidak terarah ini, yang menyebabkan ratusan kematian.

FAB-250 adalah bom yang sangat tidak akurat dan dijatuhkan dari udara, sebagian besar digunakan oleh bekas Uni Soviet dalam perangnya di Afghanistan dan oleh Rusia di Suriah.

Taktik tersebut tampaknya mirip dengan perang saudara di Suriah, yang diikuti Moskwa pada 2015 untuk mendukung presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Baca juga: Zelensky Hanya Mau Bertemu Putin untuk Akhiri Perang Rusia Ukraina

Bangunan yang dihancurkan di Borodyanka oleh FAB-250 menunjukkan tingkat kehancuran yang sangat mirip dengan bangunan yang dihancurkan di Aleppo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com