Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Mykolaiv Ukraina Sebut Rusia Gunakan Bom Tandan di Wilayah Sipil

Kompas.com - 05/04/2022, 18:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BBC,AFP

KYIV, KOMPAS.com – Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Senkevych menyebut kotanya terus dibombardir oleh pasukan Rusia.

Dia mengatakan bom tanda (cluster munitions) sekarang digunakan di wilayah sipil di Mykolaiv yang tidak memiliki nilai militer, untuk menciptakan kepanikan dan mempersiapkan operasi darat Rusia.

Mykolaiv adalah kota yang berada di Ukraian selatan. Itu adalah kota pelabuhan Laut Hitam.

Baca juga: Rusia Dikecam Setelah Gunakan Bom Tandan untuk Serang Ukraina dan Bunuh Warga Sipil

Senkevych telah meminta semua wanita dan anak-anak untuk meninggalkan Mykolaiv untuk membatasi korban sipil.

“Kami dibombardir setiap hari. Kemarin kami mengalami dua pengeboman," ungkap dia, dilansir dari BBC Newsday.

"Adapun pengeboman kemarin mereka membombardir kami dengan bom cluster, dengan rudal cluster yang jatuh ke lingkungan, semua itu hanya rumah-rumah di mana orang-orang datang untuk tidur dan di pagi hari pergi bekerja," ungkap Senkevych.

Rusia sebelumnya juga pernah dilaporkan menggunakan bom tandan ketika menyerang wilayah Ukraina.

Amnesty International pun meminta Rusia berhenti menggunakan bom tandan di Ukraina.

Bom tandan adalah jenis senjata yang didesain untuk menyelimuti kawasan dengan suatu kekuatan ledakan yang dihasilkan oleh ratusan bom-bom kecil.

Baca juga: Wali Kota Bucha Ukraina: Pasukan Rusia Tak Akan Pernah Diampuni di Bumi atau di Surga

Dikutip dari AFP, organisasi non-pemerintah yang fokus pada hak asasi manusia (HAM) itu mengatakan serangan fatal menggunakan senjata sembarangan di rumah sakit dan sekolah bisa merupakan kejahatan perang.

Amnesty International mengatakan bom tandan telah menghantam sebuah preschool di timur laut Ukraina pada Jumat (25/2/2022), yang digunakan untuk melindungi warga sipil, menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak.

Mereka mengatakan serangan di Kota Okhtyrka mungkin merupakan kejahatan perang, setelah gambar menunjukkan bom tandan menghantam setidaknya tujuh lokasi di atau dekat sekolah.

Amnesty mengatakan serangan itu tampaknya dilakukan oleh pasukan Rusia, yang beroperasi di dekatnya, dan yang memiliki catatan menggunakan bom tandan di daerah berpenduduk.

"Tidak ada pembenaran yang mungkin untuk menjatuhkan bom tandan di daerah berpenduduk, apalagi di dekat sekolah," kata Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard dalam sebuah pernyataan, Minggu (27/2/2022).

Lebih dari 100 negara telah menandatangani Konvensi 2008 tentang Bom Tandan yang melarang produksi dan penggunaan senjata tersebut, tetapi memang tidak bagi Rusia atau Ukraina.

Baca juga: Presiden Ukraina Ungkap Rusia Bersiap Bombardir Kota Odessa!

Rudal yang membawa bom tandan akan meledak di udara dan mengirim lusinan atau ratusan bom kecil ke area yang luas.

Bom ini sering gagal meledak pada benturan, sehingga menjadi ranjau darat bagi siapa saja yang menemukannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com