Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drone dengan Bom Jatuh di Kroasia, Dipertanyakan Milik Rusia atau Ukraina?

Kompas.com - 14/03/2022, 13:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

ZAGREB, KOMPAS.com - Sebuah pesawat militer tak berawak (drone) yang tampaknya terbang jauh dari zona perang Ukraina di atas tiga negara anggota NATO sebelum jatuh di zona perkotaan Ibu Kota Kroasia dipersenjatai dengan alat peledak.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Kroasia Mario Banozic di lokasi kecelakaan.

Pesawat buatan Soviet itu diketahui telah melintasi langit Rumania dan Hongaria sebelum memasuki Kroasia.

Baca juga: Kroasia Tarik Semua Pasukannya dari NATO jika Konflik Rusia-Ukraina Pecah

Di Kroasia, pesawat tak berawak itu menghantam sebuah lapangan dekat asrama mahasiswa pada Kamis (10/3/2022) malam waktu setempat.

Sekitar 40 mobil yang diparkir di seputaran lokasi rusak dalam ledakan besar itu, tetapi tidak ada yang terluka.

“Jejak bahan peledak dan petunjuk yang menunjukkan bahwa ini bukan pesawat pengintai telah ditemukan. Kami menemukan bagian dari bom udara,” kata Mario Banozic, dikutip dari Associated Press (AP), Senin (14/3/2022).

Dia mengatakan bahwa ini semakin menimbulkan pertanyaan tentang apakah drone itu milik Rusia atau Ukraina.

“Ada unsur yang mengindikasikan bisa saja dari keduanya,” ujar Banozic.

Penyelidik kecelakaan udara Kroasia telah membawa sebagian besar bagian drone yang tersisa dari lubang besar yang tercipta saat tumbukan, termasuk kotak hitam yang rusak sebagian yang seharusnya mengungkapkan jalur penerbangan drone.

Baca juga: Presiden Polandia: Penggunaan Senjata Kimia oleh Rusia Akan Mengubah Segalanya

Para pejabat Kroasia telah mengkritik NATO atas apa yang mereka sebut sebagai reaksi lambat terhadap insiden yang sangat serius dan mempertanyakan kesiapan negara-negara anggota aliansi militer untuk menanggapi kemungkinan serangan.

NATO mengatakan pertahanan udara dan rudal terpadu aliansi telah melacak jalur penerbangan objek tersebut.

Namun, pejabat Kroasia mengatakan pihak berwenang negara itu tidak diberitahu dan bahwa NATO hanya bereaksi setelah pertanyaan diajukan oleh wartawan.

“Jika situasi ini terdeteksi dan diselesaikan tepat waktu di negara-negara tetangga, kami tidak akan berada di sini (lokasi ledakan atau jatuhnya drone dengan bom) hari ini,” ungkap Banozic.

“Kami akan mencari jawaban atas apa yang terjadi. Menteri pertahanan Rumania dan Hongaria mengatakan hari itu mereka sedang mengevaluasi apa yang terjadi. Kita tunggu jawabannya,” ujarnya.

Penyelidik Kroasia mengidentifikasi pesawat tak berawak yang jatuh di Zagreb sebagai Tu-141 era Soviet yang digunakan untuk misi pengintaian di kedua negara pada 1980-an.

Baca juga: Uni Eropa Umumkan Tanggapan Kolektif Atas Agresi Rusia: Timbun Kembali Senjata hingga Lepas Ketergantungan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com