Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Blokade Ukraina di Laut Hitam, Isolasi Kyiv dari Perdagangan Maritim

Kompas.com - 14/03/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KYIV, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Minggu (13/3/2022) bahwa Angkatan Laut Rusia membangun blokade jauh dari pantai Laut Hitam Ukraina.

Blokade tersebut dilakukan untuk mengisolasi Ukraina dari perdagangan maritim internasional, sebagaimana dilansir The Straits Times.

Kementerian Pertahanan Inggris melalui Twitter mengatakan, Angkatan Laut Rusia juga terus melakukan serangan rudal terhadap sasaran di Ukraina.

Baca juga: Jurnalis AS Ditembak Mati Tentara Rusia, Hendak Meliput Pengungsi Ukraina

Kementerian menambahkan, Rusia dapat melakukan operasi pendaratan amfibi lebih lanjut dalam beberapa pekan mendatang, mirip dengan yang dilakukan di Laut Azov.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu mengutuk serangan Rusia di pangkalan besar Yavoriv Ukraina di dekat perbatasan dengan anggota NATO, Polandia.

Serangan tersebut menewaskan 35 orang dan melukai 134, menurut seorang pejabat lokal Ukraina.

"Kami mengutuk serangan rudal Federasi Rusia di Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan di Yavoriv, dekat perbatasan Ukraina dengan Polandia," tulis Blinken di Twitter.

Baca juga: Serang Pangkalan Militer Ukraina dengan Rudal, Rusia Klaim Tewaskan 180 Tentara Bayaran

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, serangan udara yang mereka lancarkan telah menghancurkan sejumlah besar senjata yang dipasok oleh negara-negara asing yang disimpan di fasilitas tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengeklaim bahwa serangan itu telah menewaskan hingga 180 tentara bayaran asing.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menuturkan, Moskwa telah menggunakan senjata jarak jauh berpresisi tinggi untuk menyerang Yavoriv dan fasilitas terpisah di desa Starichi.

"Akibat serangan itu, hingga 180 tentara bayaran asing dan sejumlah besar senjata asing dihancurkan," ujar Konashenkov.

Baca juga: Ukraina Mulai Gunakan Teknologi Pengenal Wajah dari Clearview dalam Perang Lawan Rusia

Serangan di pangkalan itu membawa konflik ke ambang pintu NATO.

Pasalnya, jarak fasilitas tersebut hanya 25 kilometer dari perbatasan Polandia dan yang sebelumnya menampung instruktur militer NATO.

Rusia telah memperingatkan pada Sabtu (12/3/2022) bahwa konvoi pengiriman senjata Barat ke Ukraina dapat dianggap sebagai target yang sah.

Inggris mengatakan, insiden itu menandai eskalasi yang signifikan.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, berbicara pada program CBS, mengatakan setiap serangan di wilayah NATO akan memicu tanggapan penuh oleh aliansi tersebut.

Baca juga: China Tanggapi Laporan Media soal Rusia Minta Peralatan Militer Beijing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com