Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Mulai Gunakan Teknologi Pengenal Wajah dari Clearview dalam Perang Lawan Rusia

Kompas.com - 14/03/2022, 09:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Ukraina pada Sabtu (12/3/2022) dikabarkan mulai menggunakan teknologi pengenal wajah berbasis kecerdasan buatan (AI) dari Clearview.

Teknologi besutan perusahaan startup asal AS tersebut digunakan untuk mengungkap penyerang Rusia, memerangi informasi yang salah, dan mengidentifikasi orang mati.

Dilansir Reuters, Minggu (13/3/2022), Ukraina menerima akses gratis ke mesin pencari AI dari Clearview untuk mengenali wajah.

Baca juga: Rusia Disebut Minta Peralatan Militer ke China saat Menginvasi Ukraina

Hal itu memungkinkan pihak berwenang untuk memeriksa orang-orang yang berkepentingan di pos pemeriksaan selain untuk kegunaan lain.

Rencana mulai terbentuk setelah Rusia menginvasi Ukraina dan CEO Clearview Hoan Ton-That mengirim surat ke Kyiv menawarkan bantuan, menurut salinan yang dilihat oleh Reuters.

Clearview mengatakan, pihaknya tidak menawarkan teknologi pengenalan wajah AI ke Rusia. Kementerian Pertahanan Ukraina tidak membalas permintaan komentar.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Transformasi Digital Ukraina mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan tawaran dari perusahaan kecerdasan buatan yang berbasis di AS seperti Clearview.

Baca juga: Pemimpin Chechnya Datangi Ukraina, Temui Pasukannya yang Serang Kyiv

Banyak bisnis Barat telah berjanji untuk membantu Ukraina, menyediakan perangkat keras internet, alat keamanan siber, dan dukungan lainnya.

Pendiri Clearview mengatakan, startup-nya memiliki lebih dari 2 miliar gambar dari layanan media sosial Rusia VKontakte, dengan total lebih dari 10 miliar foto dari database.

Basis data itu dapat membantu Ukraina mengidentifikasi orang mati dengan lebih mudah daripada mencoba mencocokkan sidik jari. Bahkan, teknologi itu berfungsi jika ada kerusakan pada wajah, tulis Ton-That.

Surat Ton-That juga mengatakan, teknologi Clearview juga dapat digunakan untuk menyatukan kembali para pengungsi yang terpisah dari keluarga mereka, mengidentifikasi operasi Rusia, dan membantu pemerintah menghilangkan unggahan palsu terkait dengan perang.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-18 Serangan Rusia ke Ukraina, Jurnalis AS Dibunuh, Fasilitas Pelatihan Yavoriv Dihantam

Ton-That menambahkan, tujuan pasti dari penggunaan teknologi tersebut oleh Kementerian Pertahanan Ukraina masih belum jelas.

Setidaknya, seorang kritikus mengatakan pengenalan wajah bisa salah mengidentifikasi orang di pos pemeriksaan dan dalam pertempuran.

Ketidakcocokan dapat menyebabkan kematian warga sipil, sama seperti penangkapan yang tidak adil yang muncul dari penggunaan polisi, kata Albert Fox Cahn, Direktur Eksekutif Surveillance Technology Oversight Project di New York.

“Kita akan melihat teknologi yang bermaksud baik menjadi bumerang dan merugikan orang-orang yang seharusnya dibantunya,” kata Cahn.

Ton-That mengatakan, Clearview tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya sumber identifikasi dan bahwa dia tidak ingin teknologi itu digunakan untuk melanggar Konvensi Jenewa.

Baca juga: Hentikan Pembantaian Ini! Paus Fransiskus Serukan Kecaman Keras atas Invasi ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com