Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Berharap Warganya yang Berlindung dalam Masjid di Ukraina Bisa Segera Diselamatkan

Kompas.com - 13/03/2022, 22:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

ANKARA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Minggu (13/3/2022) berharap kemajuan dapat dicapai dalam upaya mengevakuasi warga Turki yang terjebak di sebuah masjid di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan, seraya menambahkan bahwa dia telah meminta bantuan dari mitranya dari Rusia mengenai masalah tersebut.

Ukraina menuduh Rusia gagal mematuhi gencatan senjata untuk memungkinkan orang meninggalkan Mariupol, kota selatan di mana blokade telah menyebabkan ratusan ribu orang terperangkap. Sementara itu Rusia menyalahkan Ukraina atas kegagalan mengevakuasi orang.

Baca juga: Masjid yang Lindungi 80 Warga Sipil di Mariupol Ditembaki Pasukan Rusia

Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan pada Sabtu (12/3/2022) bahwa pasukan Rusia telah menembaki masjid Sultan Suleiman Ukraina, tempat lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak, termasuk orang Turki, berlindung.

Moskwa membantah menargetkan wilayah sipil dalam apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina.

Cavusoglu mengatakan tidak ada kerusakan pada masjid, dan bus sedang menunggu untuk mengevakuasi orang Turki, meskipun kontak saat ini tidak dapat dilakukan karena bentrokan di daerah tersebut.

"Dalam panggilan telepon saya dengan Tuan (Sergei) Lavrov, saya ... meminta dukungannya untuk mengevakuasi warga kita ini di Mariupol," kata Cavusoglu, merujuk pada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Baca juga: Ukraina Terkini: Serangan Udara Rusia Hantam Fasilitas Militer Dekat Polandia, 9 Orang Tewas

Dia menambahkan Turki telah berbagi informasi dengan Rusia tentang warganya yang terjebak di daerah yang telah dimasuki pasukan Rusia.

"Selama beberapa hari, kami telah mengirim bus kami ke sana, tetapi karena bentrokan terus berlanjut di kota, bus tidak dapat masuk," katanya, berbicara pada konferensi pers di Antalya sebagaimana dilansir Reuters pada Minggu (13/3/2022).

"Masalahnya di sini adalah karena ponsel tidak dapat digunakan dan karena bentrokan terus berlanjut, bahkan jika kita menunggu di sana, bagaimana kita akan mendapatkan warga negara kita kembali? ... Tapi kita berharap untuk membuat kemajuan dalam hal ini hari ini."

Kedutaan Ukraina di Ankara mengatakan pada Jumat (11/3/2022) bahwa sebanyak 86 orang Turki berlindung di masjid, dan 34 di antaranya adalah anak-anak. Turki belum mengomentari jumlah warga negaranya yang masih berada di Ukraina.

Cavusoglu mengatakan 14.480 warga Turki sejauh ini telah dievakuasi menghindar dari serangan Rusia ke Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com