KYIV, KOMPAS.com - Sebuah video yang dirilis oleh kantor kepresidenan Ukraina menunjukkan orang-orang bersenjata membawa Wali Kota terpilih Melitopol Ivan Fedorov pergi pada Jumat (11/3/2022).
Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Kirill Timoshenko, membagikan video di situs media sosial Telegram yang tampaknya menunjukkan saat Fedorov ditangkap dan dikawal melintasi alun-alun di pusat kota.
Baca juga: Rusia Bersiap Incar Konvoi Pasokan Senjata ke Ukraina dari Barat
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia menggunakan "tahap baru teror" dengan dugaan penculikan.
“Penculikan” itu menyebabkan lebih dari 2.000 orang turun ke jalan-jalan kota menuntut pembebasannya.
Zelenskyy meminta pasukan Rusia untuk mengindahkan seruan tersebut. "Silakan dengar di Moskwa!" dia berkata.
"Protes lain menolak upaya pasukan Rusia untuk membuat kota bertekuk lutut di bawahnya (Rusia)."
Dia juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk meminta bantuannya dalam membebaskan Fedorov.
Baca juga: Ukraina Terkini: Serangan Udara Rusia Hantam Fasilitas Militer Dekat Polandia, 9 Orang Tewas
A pro-Russian mayor has been appointed in the occupied Ukrainian city of Melitopol, after the city's elected mayor Ivan Fedorov was allegedly kidnapped by Russian troops, Kiev said.
A video released by Ukraine's presidential office shows armed men carrying him away on Friday: pic.twitter.com/7aKomLwzXb
— DW News (@dwnews) March 13, 2022
Tak lama setelah kejadian itu, Wali Kota baru Melitopol - diyakini telah dilantik oleh Moskwa - telah meminta kota itu untuk "beradaptasi dengan realitas baru" dan berhenti "melakukan tindakan ekstremis".
Galina Danilchenko, mantan anggota dewan kota, diumumkan sebagai Wali Kota baru di TV lokal pada Sabtu (12/3/2022), menurut laporan yang dilansir Sky News pada Minggu (13/3/2022).
Proses itu terjadi hanya beberapa hari setelah parlemen Ukraina mengeklaim Wali Kota sebelumnya, Ivan Fedorov, diculik oleh orang-orang bersenjata yang bertindak atas nama Kremlin.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, Danilchenko mengatakan: "Penduduk yang terhormat dari kota Melitopol dan distrik Melitopol ...
"Tugas utama kami sekarang adalah menyesuaikan semua mekanisme dengan realitas baru sehingga kami dapat mulai hidup dengan cara baru sesegera mungkin.”
Baca juga: Rusia Marah kepada Singapura atas Sanksi Invasi ke Ukraina
The Ukrainian parliament has claimed that Russia has installed a new mayor in the southern port city of Melitopol - a day after the city's elected mayor was allegedly kidnapped by Russian forces.
More on this story: https://t.co/GYuE2Q7aoF pic.twitter.com/0qDqQMGVw2
— Sky News (@SkyNews) March 13, 2022
Lebih lanjut kata dia, terlepas dari semua upaya pihaknya, masih ada orang di kota yang mencoba mengacaukan situasi, yang mendorong warga untuk melakukan tindakan ekstremis.
"Saya mendorong Anda, tolong, bersikap masuk akal dan jangan terpengaruh oleh provokasi ini. Saya berbicara kepada para deputi, perwakilan rakyat dari semua tingkatan.”
"Para wakil yang terhormat - kami dipilih oleh rakyat dan tugas utama kami adalah menjaga kesejahteraan mereka terlebih dahulu.”
Untuk itu, kata dia, langkah-langkah pembentukan panitia wakil rakyat akan dilakukan. Panitia ini akan mengurus segala urusan administrasi di Melitopol.
Melitopol, sekitar 120 mil (190km) barat Mariupol di tenggara Ukraina, memiliki populasi 150.000 dan jatuh di bawah kendali Rusia pada 26 Februari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.