Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Detik-detik Penculikan Wali Kota Melitopol Ukraina oleh Rusia Dirilis

Kompas.com - 13/03/2022, 22:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

KYIV, KOMPAS.com - Sebuah video yang dirilis oleh kantor kepresidenan Ukraina menunjukkan orang-orang bersenjata membawa Wali Kota terpilih Melitopol Ivan Fedorov pergi pada Jumat (11/3/2022).

Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Kirill Timoshenko, membagikan video di situs media sosial Telegram yang tampaknya menunjukkan saat Fedorov ditangkap dan dikawal melintasi alun-alun di pusat kota.

Baca juga: Rusia Bersiap Incar Konvoi Pasokan Senjata ke Ukraina dari Barat

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia menggunakan "tahap baru teror" dengan dugaan penculikan.

“Penculikan” itu menyebabkan lebih dari 2.000 orang turun ke jalan-jalan kota menuntut pembebasannya.

Zelenskyy meminta pasukan Rusia untuk mengindahkan seruan tersebut. "Silakan dengar di Moskwa!" dia berkata.

"Protes lain menolak upaya pasukan Rusia untuk membuat kota bertekuk lutut di bawahnya (Rusia)."

Dia juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk meminta bantuannya dalam membebaskan Fedorov.

Baca juga: Ukraina Terkini: Serangan Udara Rusia Hantam Fasilitas Militer Dekat Polandia, 9 Orang Tewas

Tak lama setelah kejadian itu, Wali Kota baru Melitopol - diyakini telah dilantik oleh Moskwa - telah meminta kota itu untuk "beradaptasi dengan realitas baru" dan berhenti "melakukan tindakan ekstremis".

Galina Danilchenko, mantan anggota dewan kota, diumumkan sebagai Wali Kota baru di TV lokal pada Sabtu (12/3/2022), menurut laporan yang dilansir Sky News pada Minggu (13/3/2022).

Proses itu terjadi hanya beberapa hari setelah parlemen Ukraina mengeklaim Wali Kota sebelumnya, Ivan Fedorov, diculik oleh orang-orang bersenjata yang bertindak atas nama Kremlin.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, Danilchenko mengatakan: "Penduduk yang terhormat dari kota Melitopol dan distrik Melitopol ...

"Tugas utama kami sekarang adalah menyesuaikan semua mekanisme dengan realitas baru sehingga kami dapat mulai hidup dengan cara baru sesegera mungkin.”

Baca juga: Rusia Marah kepada Singapura atas Sanksi Invasi ke Ukraina

Lebih lanjut kata dia, terlepas dari semua upaya pihaknya, masih ada orang di kota yang mencoba mengacaukan situasi, yang mendorong warga untuk melakukan tindakan ekstremis.

"Saya mendorong Anda, tolong, bersikap masuk akal dan jangan terpengaruh oleh provokasi ini. Saya berbicara kepada para deputi, perwakilan rakyat dari semua tingkatan.”

"Para wakil yang terhormat - kami dipilih oleh rakyat dan tugas utama kami adalah menjaga kesejahteraan mereka terlebih dahulu.”

Untuk itu, kata dia, langkah-langkah pembentukan panitia wakil rakyat akan dilakukan. Panitia ini akan mengurus segala urusan administrasi di Melitopol.

Melitopol, sekitar 120 mil (190km) barat Mariupol di tenggara Ukraina, memiliki populasi 150.000 dan jatuh di bawah kendali Rusia pada 26 Februari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com