KYIV, KOMPAS.com - Badan intelijen Ukraina menuduh Rusia menembaki konvoi yang mengevakuasi perempuan dan anak-anak dari desa Peremoha di wilayah Kyiv.
Menurut pernyataan pada Sabtu (12/3/2022) malam, insiden ini menewaskan tujuh orang, termasuk satu anak.
Dilansir Reuters, intelijen yang merupakan bagian dari kementerian pertahanan ini awalnya mengatakan konvoi meninggalkan desa di "koridor hijau" yang sebelumnya telah disepakati dengan Rusia.
Namun, dinas tersebut mengatakan bahwa kenyataannya tidak seperti itu dan konvoi telah meninggalkan desa secara mandiri.
"Ini sangat berbahaya, karena pasukan pendudukan dengan kejam menghancurkan penduduk sipil," katanya.
"Kami mengimbau kepada seluruh warga yang berada dalam bahaya untuk mengikuti informasi resmi jalur evakuasi dan hanya menggunakan jalur yang aman."
Baca juga: Presiden Zelensky: Jumlah Tentara Ukraina yang Tewas 1.300 Jiwa, Rusia 12.000 Jiwa
Ukraina sebelumnya menuduh Rusia mencegah evakuasi dari zona konflik dengan tidak menghormati gencatan senjata yang disepakati dan menembaki sasaran sipil.
Rusia telah membantah menargetkan warga sipil sejak awal invasi pada 24 Februari.
"Negeri Tirai Besi" itu lantas menyalahkan Ukraina karena berulang kali gagal dalam upaya mengevakuasi orang-orang dari daerah yang paling parah dilanda perang, termasuk kota pelabuhan selatan Mariupol.
Pemboman Rusia, yang disebut Moskwa sebagai operasi khusus, telah menjebak ribuan orang di kota-kota yang terkepung.
Baca juga: UNIK GLOBAL: Sapi Lepas di Jalan Tol | Pesan Ribuan Malam di Airbnb Ukraina Tanpa Check-In
2,5 juta orang Ukraina dikabarkan melarikan diri ke negara-negara tetangga.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sebelumnya bahwa konflik bisa membuat beberapa kota kecil Ukraina tidak ada lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.