Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Mengaku Telah Minta Ukraina Hancurkan Patogen di Laboratorium Kesehatannya

Kompas.com - 12/03/2022, 18:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan Ukraina untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi yang ditempatkan di laboratorium kesehatan masyarakat negara itu, untuk mencegah "potensi tumpahan" yang akan menyebarkan penyakit di antara penduduk.

Pakar biosekuriti mengatakan pergerakan pasukan Rusia ke Ukraina dan pemboman kota-kotanya telah meningkatkan risiko lolosnya patogen penyebab penyakit, jika salah satu fasilitas itu rusak.

Baca juga: Rusia Klaim Lab Biologi di Ukraina untuk Eksperimen Virus Corona

Seperti banyak negara lain, Ukraina memiliki laboratorium kesehatan masyarakat yang meneliti cara mengurangi ancaman penyakit berbahaya yang menyerang hewan dan manusia termasuk, yang terbaru, Covid-19.

Laboratoriumnya telah menerima dukungan dari Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE) dan WHO.

Menanggapi pertanyaan dari Reuters tentang pekerjaannya dengan Ukraina sebelum dan selama invasi Rusia, WHO mengatakan dalam email bahwa mereka telah berkolaborasi dengan laboratorium kesehatan masyarakat Ukraina selama beberapa tahun, untuk mempromosikan praktik keamanan yang membantu mencegah “pelepasan patogen yang tidak disengaja atau disengaja.”

“Sebagai bagian dari pekerjaan ini, WHO sangat merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi untuk mencegah potensi kebocoran,” kata WHO sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Jumat (11/3/2022).

WHO tidak mengatakan kapan mereka membuat rekomendasi, dan juga tidak menerangkan secara spesifik tentang jenis patogen atau racun yang disimpan di laboratorium Ukraina.

Badan tersebut juga tidak menjawab pertanyaan tentang apakah rekomendasinya diikuti.

Baca juga: Rusia Mengaku Temukan Bukti Program Biologis Militer di Ukraina yang Dibiayai AS

Pejabat Ukraina di Kyiv dan di kedutaan mereka di Washington tidak menanggapi permintaan komentar.

Kemampuan laboratorium Ukraina berada di pusaran perang informasi yang berkembang sejak serangan Rusia ke Ukraina dua minggu lalu.

Pada Rabu (9/3/2022), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengulangi klaim lama bahwa AS mengoperasikan laboratorium senjata biologis di Ukraina, sebuah tuduhan yang telah berulang kali dibantah oleh Washington DC dan Kyiv.

Zakharova mengatakan bahwa dokumen yang digali oleh pasukan Rusia di Ukraina menunjukkan "upaya darurat untuk menghapus bukti program biologis militer" dengan menghancurkan sampel laboratorium.

Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi informasinya menurut laporan Al Jazeera.

Sebagai tanggapan, juru bicara kepresidenan Ukraina mengatakan: "Ukraina dengan tegas menyangkal tuduhan semacam itu."

Baca juga: AS Khawatir Rusia Ingin Rebut Bahan Penelitian Biologis di Ukraina untuk Keperluan Senjata

Juru bicara pemerintah AS juga membantah keras tuduhan Zakharova, dengan mengatakan bahwa Rusia dapat menggunakan klaimnya sebagai dalih untuk menyebarkan senjata kimia atau biologinya sendiri.

Al Jazeera mewartakan bahwa pernyataan WHO tidak mengacu pada perang biologis, termasuk penggunaan racun yang berasal dari biologis atau mikroorganisme sebagai senjata perang.

Badan tersebut mengatakan pihaknya mendorong semua pihak untuk bekerja sama dalam "pembuangan patogen yang mereka temui secara aman dan terjamin, dan untuk menjangkau bantuan teknis sesuai kebutuhan".

Itu menawarkan bantuan sedapat mungkin dengan bimbingan teknis dan koordinasi.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersidang pada Jumat (11/3/2022) atas permintaan Rusia, untuk membahas klaim Moskwa, yang diajukan tanpa bukti, tentang aktivitas biologis AS di Ukraina.

Baca juga: PBB Akan Bahas Dugaan Pembuatan Senjata Biologis di Ukraina atas Permintaan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com