Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Ancam Negara yang Dukung Taiwan Secara Militer, Ingatkan Konsekuensi Terburuk

Kompas.com - 13/03/2022, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Fox News

BEIJING, KOMPAS.com – China memperingatkan bahwa setiap negara yang mendukung Taiwan secara militer akan menghadapi konsekuensi terburuk.

Dilansir Fox News, Minggu (13/3/2022), ancaman tersebut dikeluarkan Beijing setelah Presiden China Xi Jinping mengadakan pembicaraan diplomatik dengan Australia.

Kementerian Pertahanan Nasional China menuduh Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton bias ideologis setelah mengatakan bahwa Canberra akan melakukan apa pun yang mereka bisa untuk mencegah China menyerang Taiwan, Sky News melaporkan.

Baca juga: China Alami Wabah Covid-19 Terburuk dalam 2 Tahun, Naik 3.393 Kasus Sehari

Beijing selalu menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan dapat direngkuh kembali ke China dengan paksa jika dianggap perlu.

Setelah Rusia menginvasi Ukraina, hubungan antara China dan Taiwan ikut disorot. Taipei bahkan semakin memperkuat pertahanannya untuk jaga-jaga ada serangan dari Beijing.

Taiwan mengatakan, pihaknya berencana untuk menggandakan kapasitas produksi rudal tahunannya pada tahun ini.

Baca juga: Pompeo: AS Harusnya Mengakui Taiwan Sebagai Negara Berdaulat

Fox News melaporkan, China telah mengambil sikap yang lebih agresif terhadap Taiwan akhir-akhir ini.

Beijing juga secara rutin megirim jet tempurnya ke zona pertahanan udara Taiwan tahun lalu.

Bulan lalu, ketika Rusia memulai inavsinya ke Ukraina, sembilan pesawat China memasuki zona pertahanan udara Taiwan, memicu sirene peringatan dari negara pulau itu.

Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina: Kenapa China Abstain di PBB, Bakal Serang Taiwan Juga?

Komandan Komando Indo-Pasifik AS Laksamana John Aquilino mengatakan, pihaknya terus mencermati kekhawatiran yang tumbuh di kawasan tersebut.

Sementara itu, anggota parlemen Taiwan Lin Chu-Yin mengatakan kepada Bloomberg bahwa invasi Rusia ke Ukraina mengirim sinyal ke China bahwa tidaklah mudah merebut Taiwan.

"Perang (Presiden Rusia Vladimir) Putin mengirimkan sinyal ke China bahwa tidak akan mudah untuk merebut Taiwan seperti yang dibayangkan," kata Lin.

"Dan itu juga mematahkan mitos bahwa seseorang dapat dengan mudah mengalahkan negara lain yang lebih kecil atau lebih lemah secara militer dengan rudal," sambung Lin.

Baca juga: Presiden Taiwan Sumbang Gaji Sebulan untuk Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com